Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Dhaup Ageng Puro Pakualaman Yogyakarta Diprediksi Jaga Tren Reservasi Hotel Pasca Libur Nataru - Si Jogja

SiJogja : Keraton atau Kadipaten Puro Pakualaman Yogyakarta tengah melangsungkan pernikahan putra bungsu Raja Puro Pakualaman, Kanjeng Gusti Pangeran Ario Adipati (KGPAA) Paku Alam X yakni Bendara Pangeran Harya (BPH) Kusumo Kuntonugroho dengan calon istrinya, Laily Annisa Kusumastuti awal Januari 2024 ini. Pernikahan ala kerajaan yang disebut Dhaup Ageng itu rangkaian intinya berlangsung 7 hingga 11 Januari 2024 bertempat di Puro Pakualaman Yogyakarta. Kalangan pelaku perhotelan turut menyambut antusias gelaran sarat tradisi itu dan diprediksi bakal turut berkontribusi menjaga tren kunjungan wisata pasca libur panjang Natal dan Tahun Baru usai. "Dhaup Ageng ini kami perkirakan kembali memicu kunjungan ke Yogyakarta dan meningkatnya reservasi perhotelan selepas libur Natal dan Tahun Baru berakhir," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Deddy Pranowo Eryono Kamis 4 Januari 2023. Satu indikator terlihat, ujar Deddy, angka reservasi hotel di DIY pada periode Januari 2024 ini berada di rentang 50-55 persen. Sedangkan pada Februari, reservasi hotel tercatat 40-50 persen "Angka reservasi periode Januari-Februari 2024 ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2023 lalu," kata dia. "Padahal biasanya Januari-Februari itu masuk low season karena libur panjang akhir tahun telah usai," imbuh dia. Dhaup Ageng pun dinilai bakal memikat wisatawan karena rencananya dalam perhelatan itu ada resepsi yang dilangsungkan selama dua hari yakni 10-11 Januari 2024. Dengan total undangan 1.500 orang pada hari pertama dan 4.000 orang pada hari kedua. "Bukan hanya mereka yang mendapatkan undangan kami kira, prosesi Dhaup Ageng juga turut menjadi daya tarik bagi masyarakat baik dalam dan luar Yogya berdatangan, melihat acara itu dari jauh pun tidak apa-apa," kata Deddy. Rangkaian persiapan Dhaup Ageng sebelum masuk prosesi inti telah dimulai sejak Rabu 3 Januari ini melalui tradisi Bucalan. Penghageng Kadipaten Puro Pakualaman, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radyowismoyo mengatakan tradisi Bucalan ini semacam doa memohon ijin kepada pencipta agar prosesi Dhaup Ageng berjalan lancar. Dalam tradisi Bucalan, para abdi dalem menempatkan sejumlah uborampe atau semacam sesaji di atas wadah daun pisang ke berbagai titik di Pura Pakualaman. Editor: Antonius P.W Tags Rekomendasi Terkini Sabtu, 6 Januari 2024 | 23:01 WIB