Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Jelang Tahun Baru 2024, Tingkat Okupansi Hotel di Kota Batu Tembus 90 Persen Lebih

Tugumalang.id – Menjelang momen liburan Tahun Baru 2024, tingkat okupansi hotel di Kota Batu, Jawa Timur meningkat tajam mencapai 90 persen lebih. Lonjakan ini tidak mengherankan mengingat Kota Batu menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia.Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi, lonjakan okupansi ini tak lepas dari hari libur Nataru yang bertepatan dengan long weekend. Momen Tahun Baru 2024 nanti juga akan jatuh pada hari Minggu.Baca Juga: Keindahan alam dan nikmat Kopi Desa Wisata Kaki Langit di Malang”Ini tak lepas dari tahun baru 2024 yang bertepatan dengan long weekend. Jadi kita menuai okupansi 90 persen selama 2 malam berturut-turut,” ungkap Sujud, Minggu (31/12/2023).Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi. Foto: AzmySujud mengatakan peningkatan okupansi ini cukup melegakan karena menjadi penanda perekonomian masyarakat mulai kembali pulih. Jika dibanding dengan tingkat okupansi pada 2022 lalu, pada 2023 ini okupansinya lebih tinggi.”Ada peningkatan 10-20 persen jika dibanding tahun lalu. Cuman bedanya, yang tahun ini itu kita menuai okupansi tinggi selama 2 hari berturut-turut, mulai sejak malam Natal dan termasuk pada malam tahun baru nanti,” kata dia.Baca Juga: Cara Selecta Dorong Target Kunjungan Wisata Kota Batu Tembus 10 Juta di 2023Tentunya, hal ini menjadi kabar menggembirakan jika dibandingkan dengan tingkat okupansi selama pandemi. Hanya saja, jika dibanding dengan masa sebelum pandemi, trennya masih jauh.Dulu, kisah Sujud, tingkat okupansi hotel di kota apel ini sangat tinggi karena ditunjang dengan berbagai kegiatan. Mulai kegiatan konferensi, MICE, festival musik dan lain sebagainya. Sementara pada 2023, kegiatan seperti itu mulai berkurang.”Belum lagi nanti dihadapkan pada tahun-tahun politik, kan kegiatan seperti itu kan jelas dikurangi atau di-pending. Itu yang membuat kami khawatir menghadapi tahun 2024 nanti,” bebernya.Lebih lanjut, terkait lonjakan okupansi hotel selama momen Tahun Baru 2024 ini didominasi datang dari Surabaya Raya seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan dan daerah sekitarnya. Meski dalam hal ini rate harga hotel juga ikut terkerek naik.Diprediksi, lonjakan wisatawan ke Kota Batu di momen pergantian tahun ini bisa tembus 10 juta wisatawan. Jumlah ini mengalami peningkatan tajam dibanding dengan 2022 yang berada di angka 7,4 juta.”Peningkatannya semakin tinggi tahun ini karena momen Natal hingga Tahun Baru 2024 bertepatan dengan hari akhir pekan,” kata Sujud.Meski sudah tergolong full-booked, kata Sujud, reservasi penuh itu hanya dari akomodasi hotel saja. Masih ada jenis penginapan lain seperti villa atau guest house yang tidak termasuk anggota PHRI.“Kalau hotel yang di PHRI hanya sekitar 2 ribu kamar, kalau kamar yang disewakan di Kota Batu jumlahnya mencapai 10 ribu kamar lebih,” imbuhnya.Situasi serupa juga terjadi pada penginapan villa di Kota Batu. Ketua Paguyuban Villa Songgoriti, Indra Tri Aryono menuturkan bahwa okupansi villa di Kota Batu telah mencapai 90 persen.Bahkan, meski harga villa melonjak 2 kali lipat, angka okupansinya tetap tinggi. Indra menuturkan kebanyakan pemesan datang dari luar kota dengan lama menginap 2 hari. ”Di tahun ini kita cukup bersyukur karena okupansinya sudah meningkat drastis jika dibanding dengan tahun lalu,” ungkapnya.Reporter: M Ulul AzmyReporter: Herlianto. A