Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Menyoal Keseriusan LRT di Bali-3 : Giri Prasta Sebut Kalau Flyover Cenik Gae To - Radar Bali

BUPATI  Badung I Nyoman Giri Prasta ketika ditemui Kamis (4/1/2024) mengungkapkan, pembangunan LRT akan mengurai kemacetan di Bali, termasuk di kawasan Badung. “Tidak ada lagi di Badung many many traffic, jam everywhere. Kami juga sudah memohon kepada Kementerian Perhubungan terkait dengan permasalahan ini. Yang kami mohonkan adalah Mass Rapid Transit (MRT),” tutur politisi asal Pelaga, Petang, itu. Menurut Giri, MRT lebih besar jika dibandingkan dengan LRT. Selain itu pertimbangan jangka panjang. “Kami berpikir tentang 100 tahun Bali ke depan. Kalau memang sudah dibuat dengan rancangan yang lebih lebar dan bagus, sehingga tetap bisa mengurai kemacetan dengan baik. Sehingga tidak ada kemacetan lagi,” sambungnya. Baca Juga: Rakor, Bupati Giri Prasta Ikuti Rapat Penajaman Pembangunan MRT/LRT Dari Menhub Budi Karya Sumadi Giri dengan tim mengaku sudah turun langsung menggelar rapat terkait recana ini dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Ia menyatakan Badung siap menjadi pendamping pendanaan. Rencana LRT ini akan melintas dari Bandara Ngurah Rai, melewati Pasar Seni Kuta, dan home base-nya di Central Parkir Kuta. “Ini akan bergerak ke Seminyak-Legian, Berawa, dan Canggu. Ke depan akan dikembangkan untuk kawasan Pulau Dewata yang kita cintai bersama,” paparnya. Mantan Ketua DPRD Badung itu menyebut dari segi dana, pembangunan LRT maupun MRT jauh lebih murah dan tidak ada persoalan jika dibandingkan dengan pembebasan lahan untuk membangun jalan layang. Apalagi masyarakat Bali memiliki merajan di rumahnya masing-masing dan sulit untuk menggesernya.  “Kami kan tidak boleh membangun jalan layang atau flyover. Karena memang masih ada regulasi, maka saya harus melakukan ke bawah (LRT bawah tanah). Kalau dibolehkan membangun flyover, CGT, cenik gae to (pekerjaan kecil) bagi Giri Prasta,” ujarnya sesumbar. Terkait groundbreaking LRT, Giri mengaku belum tahu pasti tanggalnya. Pihaknya mengikuti rapat di Kuta dengan Menteri Perhubungan dengan tim Pj Gubernur Bali. “Fix-nya (tanggal, Red) belum, nanti saya kabari,” terangnya. Di sisi lain, dukungan terhadap pembangunan LRT juga datang dari tokoh pariwisata di Bali. Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali sekaligus Ketua PHRI Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya menyebut pada 2023 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) melampaui target Pemprov Bali. Dari semula ditargetkan 4,5 juta melonjak mencapai 5,5 juta kunjungan. Ia pun tak menampik pentingnya infrastruktur untuk menunjang kenyamanan tamu. “Kami sangat mendukung, bukan LRT saja, (tapi juga, red) MRT,” ungkapnya. Hal ini berkaca pada kemacetan parah pada 29 Desember 2023 di Jalan Tol Bali Mandara dan ruas jalan lain menuju bandara. “Banyak keluhan, bahkan Bali dicap overcapacity. Sedangkan yang terjadi kemacetan iu kan di Bali Selatan. Jadi perjalanan ke airport itu sangat vital,” sambung pria asli Badung itu. Karena itu, ia mengapresiasi rencana pemerintah membangunan MRT atau LRT. Dengan adanya moda transportasi publik itu, diharapkan sistem transportasi lebih terpadu, canggih, dan tertata. Hal senada juga disampaikan oleh I Gusti Lanang Umbara, Ketua Komisi II DPRD Badung yang membidangi perekonomian, pembangunan, dan pariwisata. “Sangat setuju dan mendukung sekali pembangunan LRT,” kata Lanang.