Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Dari Pertemuan PHRI Balikpapan Jelang Rakernas, Kurang Kamar ...

Pengurus DPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan menggelar rapat kerja untuk mempersiapkan isu sentral yang akan dibawa pada rapat kerja nasional (rakernas) di Batam, Kepulauan Riau, 21-23 Februari mendatang. Kegiatan ini turut dihadiri Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata serta Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan. BANYAK hal yang dibahas di kesempatan tersebut. Termasuk agenda program kerja PHRI Balikpapan di tahun ini. Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Balikpapan Cokorda Ratih mengungkap, bahwa di tahun 2024 akan terselenggara beberapa event. Baik dalam rangka menyambut HUT ke-127 hingga perayaan 17 Agustus mendatang. Di antaranya agenda Apeksi, pertandingan dan lain-lainnya. Berskala nasional hingga internasional. Guna menampung para tamu yang akan hadir, kalangan perhotelan dinilai menjadi garda utama yang perlu diperhatikan. Sehingga, ia meminta dipersiapkan kamar secara maksimal. Sebab, jumlah kamar yang tersedia sekarang masihlah belum terpenuhi. Di Kota Minyak jumlah kamar yang tersedia barulah 4.000 unit. Demi menunjang itu, dia berharap seluruh pengusaha atau pengelola hotel bisa menyiapkan diri. Bahkan dapat meningkatkan kenyamanan hunian, agar tamu yang datang tidak merasa kapok. "Banyak teman-teman non-bintang perlu ditingkatkan, baik segi pelayanan maupun kenyamanan hotelnya. Itulah mengapa kami harap inovasi bisa terus ditingkatkan," kata Ratih. Berdasarkan Dinas Pariwisata Kaltim di tahun 2024 bakal menyelenggarakan empat festival besar. Empat festival itu, yakni Festival Pesona Borneo, Festival IKN, Festival Kemilau Kaltim Fest, serta ada festival khusus yang nanti bekerja sama dengan badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Adapun Sri Wahjuningsih, selaku kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Balikpapan bersama PHRI tengah menjalin komunikasi terkait dengan stok pangan. Yang bertujuan mengukur jumlah kebutuhan pangan/bahan pokok yang dipergunakan sehari-hari oleh perhotelan. Ini berkaitan dengan masa depan Kota Minyak pula sebagai beranda IKN, maka itu penyesuaian pendataan harus dilakukan. Apalagi, Balikpapan sendiri masih mengandalkan sokongan dari berbagai daerah luar guna memenuhi bahan baku makanan tersebut. Di samping itu, perempuan yang akrab disapa Yuyun mengingatkan untuk mengurangi limbah makanan atau food waste. Permasalahan itu menurutnya masih ditemui, karena masyarakat belum cukup bijak ketika memilih makanan yang ingin disantap sehingga tidak habis dan terbuang percuma. "Makan terlalu berlebihan hingga menyisakan dalam jumlah banyak bisa menjadi persoalan. Apalagi bila buffet, baik itu di hotel maupun restoran. Kita pun mendorong supaya masyarakat, melalui teman-teman PHRI bisa pula mengurangi limbah makanan itu," ujarnya. Kepada Kaltim Post, Ketua PHRI Balikpapan Soegianto menuturkan, pertemuan yang digelar beberapa hari itu sekaligus rapat kerja dengan menggandeng pihak pemerintah. Agar menjaga sinergisitas serta kolaborasi dalam berbagai upaya mendukung peningkatan pariwisata daerah. "Semua bidang menyusun program kerjanya di tahun 2024. Beberapa juga disiapkan agar bisa diusulkan dalam rakernas mendatang," ucap Soegianto. Pihaknya menerima segala masukan yang diberikan. Termasuk tengah melakukan pendataan kepada anggota PHRI yang berkaitan dengan ketersediaan kamar, hingga pendataan kebutuhan pangan pengelola hotel di Balikpapan. (ndu/k15) Ulil [email protected]