TEMPO.CO, Jakarta - Konflik antara penduduk lokal dengan pariwisata semakin banyak ditemui di Eropa. Terbaru, warga di kota resor Alcudia, di Pulau Majorca atau Mallorca di Spanyol, turun ke jalan untuk memprotes pariwisata.Menurut Majorca Daily Bulletin, lebih dari 60 orang dari kelompok Moviement Alcudienc bergabung dalam protes tersebut. Anggota kelompok tersebut mengeluh bahwa keramaian turis dan toko-toko dan restoran yang berfokus pada pariwisata telah menyebabkan hilangnya ruang publik bagi penduduk lokal.Mereka mengatakan bahwa overtourism telah menyebabkan toko-toko tradisional menghilang dan terjadi degradasi lingkungan. Kota yang terletak di utara pulau di Laut Mediterania ini merupakan tujuan wisata pantai yang populer. Biasanya, kota ini sangat sibuk selama musim panas seperti bulan-bulan ini. Majorca atau Mallorca Spanyol (Pixabay)Harga sewa rumah tinggiDalam aksi protes tersebut, para pengunjuk rasa mengeluh bahwa pariwisata telah membuat masyarakat lokal tidak mampu membeli rumah karena harga sewa yang tinggi.“Kota ini kehilangan identitasnya dengan cepat dan penduduknya terusir.”Peningkatan jumlah persewaan wisata dapat mendongkrak harga rumah dan membuat penduduk lokal kesulitan mencari rumah.Lebih dari 16 juta wisatawan melakukan perjalanan ke Mallorca setiap tahun. Karena tingginya kunjungan, para pejabat pernah mengatakan mereka tidak ingin jumlah tersebut meningkat lagi.Iklan Awal tahun ini, menteri pariwisata mengatakan Majorca perlu fokus pada pariwisata berkualitas daripada kuantitas.Pulau ini telah menerapkan pembatasan minum di beberapa resor pesta terkemuka, termasuk Magaluf, sebuah resor besar di pulau tersebut.Sebuah kelompok anti-kapitalis Manacor Caterva di Spanyol telah memasang tanda palsu di pantai untuk menjauhkan turis, menurut The Sun pekan lalu. Tanda-tanda itu ditempatkan di pantai-pantai oleh kelompok yang berkampanye melawan overtourism, menurut The Independent. Mereka juga aktif berkampany edi media sosial. Dua tanda, peringatan bahaya ubur-ubur dan batu jatuh, dibagikan lewat media sosial.Mallorca adalah tempat liburan populer bagi orang Eropa, dengan 3,9 juta orang Jerman dan 2,1 juta orang Inggris mengunjungi pulau itu pada tahun 2022, menurut data yang diterbitkan oleh Statista. Pulau itu juga memiliki kurang dari 1,8 juta pengunjung dari daerah Spanyol lainnya pada tahun yang sama, menurut data tersebut.Bukan hanya Spanyol yang kesulitan mengatasi lonjakan jumlah wisatawan. Kota di Kroasia adalah kota terpadat di Eropa dengan kunjungan wisatawan 30 orang berbanding dengan satu orang penduduk lokal. Wisatawan pun tidak nyaman dengan kondisi tersebut. Beberapa pelancong mengklaim bahwa pemandangan di salah satu tempat wisata utama di Prancis sangat tidak indah, misalnya di Museum Louvre dan Mont Saint Michel.EXPRESS.CO.UK | INSIDER | THE SUNPilihan Editor: Kota ini Jadi Destinasi Wisata yang Alami Overtourism Terparah di Eropa