Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Disperindagkop Dorong Ekspansi UMKM - Kaltim Post

SAMARINDA - Sejumlah program digalakkan untuk mendorong ekspansi produk usaha mikro, kecil, menengah (UMKM). Salah satunya bisnis matching antara UMKM dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM), memprogramkan kegiatan ini dilakukan di seluruh kabupaten/kota di Kaltim. Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim Heni Purwaningsih mengatakan, penandatanganan kesepakatan kerjasama antara UMKM dengan PHRI merupakan salah satu bentuk komitmen Pemprov Kaltim untuk pemberdayaan koperasi dan UMKM. Kegiatan ini merupakan sinergi antara pelaku UMKM dengan industri perhotelan di bawah PHRI Kaltim. “Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan mulai sosialisasi, koordinasi, pendampingan, seleksi produk, sampai kepada pelaksanaan bisnis matching dan perluasan selanjutnya,” tuturnya saat penandatanganan kesepakatan kerja sama antara UMKM dengan PHRI, di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Minggu (3/3). Menurutnya, rangkaian kegiatan ini sudah dimulai pada Oktober 2023 dan untuk business matching dimulai 19 Februari 2024 dengan mempertemukan langsung pelaku UMKM dengan perhotelan. Dilanjutkan dengan implementasi kerja samanya yang diwakili oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Samarinda. Dari hasil business matching terjalin kesepakatan kerjasama untuk 2024 ini dengan total transaksi sebesar Rp 6,33 miliar antara 5 hotel dengan 172 UMKM. Ruang lingkup kesepakatan kerja sama ini meliputi pembelian untuk kebutuhan hotel dan restoran sebesar Rp 5,71 miliar dan untuk minibar, suvenir hotel dan fasilitasi space dan event pameran di lokasi hotel sebesar Rp 615 juta per tahun. “Dalam rangka perluasan business matching, kami memprogramkan kegiatan ini untuk dilakukan di seluruh kabupaten kota di Kaltim dan tidak hanya dengan perhotelan tetapi juga dapat diperluas kepada BUMN, BUMD, Swasta dan OPD di lingkup pemprov dan kabupaten,” pungkasnya. Ditemui bersamaan, mewakili Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Keuangan Daerah Didi Rusdiansyah Anandani mengatakan, Kaltim memiliki tekad yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, terutama para pelaku usaha kecil dan menengah. “Kami mengambil langkah strategis dengan menerapkan Peraturan Daerah No 4 Tahun 2012 tentang pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, menengah. Melalui peraturan ini, kita berupaya memberikan dukungan maksimal kepada UMKM untuk tumbuh dan berkembang,” jelasnya. Menurutnya, dengan memprioritaskan produk-produk lokal, dia berharap dapat memberikan dorongan positif terhadap perekonomian daerah, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. PHRI, sebagai representasi dari sektor hotel dan restoran, memiliki peran strategis dalam mendukung industri pariwisata. Kolaborasi dengan UMKM dapat menciptakan sinergi yang menguntungkan kedua belah pihak. “Melalui acara ini, kita berharap dapat membuka peluang bisnis yang baru, meningkatkan kualitas produk dan layanan UMKM, serta memperluas jangkauan pasar bagi industri di Kaltim,” tuturnya. Dengan adanya kesepakatan kerja sama ini, diharapkan terbentuk hubungan yang saling menguntungkan antara UMKM dan PHRI. UMKM akan mendapatkan akses lebih luas ke pasar pariwisata melalui kemitraan dengan PHRI, sementara PHRI akan mendapat manfaat dari produk dan inovasi yang ditawarkan oleh UMKM. Ini merupakan langkah konkret untuk membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan inklusif di Kaltim. Kaltim memiliki potensi luar biasa dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Keindahan alam dan keragaman budaya kita adalah aset berharga yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. “Dalam era digital ini, kita juga memiliki peluang besar untuk memanfaatkan teknologi dan kreativitas dalam mengembangkan produk-produk unggulan dari sektor ekonomi kreatif,” tuturnya. Potensi ekonomi kreatif di Kaltim di antaranya berupa kerajinan tangan, batik, kuliner, ukir-ukiran kayu, batu, tanah, keramik dan besi, perhiasan, perabotan dan lain-lain. Semuanya itu harus dipromosikan dan dipasarkan dengan baik, secara luas di dalam dan luar negeri. Peluang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kaltim untuk lebih maju dan berkembang di masa depan sebenarnya sangat besar, menyusul berdirinya Ibu Kota Nusantara (IKN).