Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

PHRI-Asita Prediksi Sektor Pariwisata Sulsel Melambat di Masa Libur Lebaran

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sektor pariwisata Sulawesi Selatan (Sulsel) diprediksi melambat di masa libur lebaran Idulfitri 2024. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan (Sulsel), Anggiat Sinaga mengatakan, kondisi pariwisata di masa libur selalu menurun. Bahkan, untuk libur lebaran tahun ini akan jauh lebih ‘parah’ karena waktu libur yang ditetapkan pemerintah cukup lama. “Pasti akan sama (tahun-tahun sebelumnya), lebih ekstrem karena libur lebaran cukup lama,” kata Anggiat, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (1/4/2024). Menurut Anggiat, waktu libur yang panjang membuat masyarakat punya banyak waktu untuk berlibur. Sasaran tempat liburannya pun adalah daerah yang memiliki destinasi wisata lebih baik (di luar Sulsel). Olehnya, Anggiat memperkirakan okupansi atau tingkat hunian hotel di masa lebaran hanya sampai 25 persen. “Prakiraan saya terkait tingkat huni rata-rata periode libur lebaran hanya 22 sampai 25 persen,” sebut Anggiat. Hal senada disampaikan Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulsel, Didi Leonardo Manaba. Menurut Didi, pergerakan pariwisata di momen lebaran dipengaruhi harga tiket pesawat yang mahal. “Memang selalu menjadi kendala adanya kenaikan biaya beberapa komponen seperti tiket, akomodasi dan lainya,” kata Didi, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (1/4/2024). Didi menuturkan, pergerakan hanya didominasi mobilitas mudik yang sudah menjadi rutinitas dilakukan masyarakat, terlebih pasca pandemi. “Berbeda dengan liburan setelah lebaran ini yang akan menjadi pertimbangan mahalnya komponen tadi (tiket),” tuturnya. “Diperkirakan pergerakannya lebih banyak dari konteks kuantitas, nah kalau kualitas kita harapkan pemerintah bisa bijak mengatur tata niaga produk dan paket wisata dengan baik,” tambah Didi.(*)