Ilustrasi menu bukber di hotel. - Harian Jogja Harianjogja.com, JOGJA—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyebut peminat aktivitas buka bersama (bukber) di hotel DIY tahun ini turun dibandingkan tahun lalu.Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo mengatakan biasanya keterisian mencapai 85%-90%, tetapi tahun ini baru sekitar 70-80%. Padahal saat ini sudah memasuki periode akhir Ramadan. "Peminat bukber memang menurun dibandingkan tahun lalu. Iya [per hari] keterisian bukber," ujar Deddy, Kamis (4/4/2024). Menurutnya, daya beli masyarakat menjadi faktor penurunan keterisian bukber di hotel. Salah satunya disebabkan kenaikan bahan pokok.Dia menyebut bukber yang digelar di masjid-masjid dampaknya tidak signifikan menurunkan keterisian bukber di hotel. “Menurut kami, alasannya tetap karena menurunnya daya beli masyarakat. Karena bahan pokok naik otomatis harga per pack di hotel dan restoran naik, kecuali hotel resto yang punya harga di bawah Rp50.000, itu masih bagus," kata dia.BACA JUGA: Mau ke Lokasi Buka Bersama Ramadan di Jogja? Cek Jalur Bus TransJogjaLebih lanjut dia menjelaskan beberapa hotel juga ada yang menurunkan harga. Penurunan harga juga bervariasi, ada yang 5%, dan ada yang 20-30% dibandingkan tahun lalu. "Bukber ini diandalkan oleh kami untuk menutup biaya operasional selama bulan puasa.”Di sisi lain saat bulan Ramadan okupansi hotel cenderung turun. Penurunannya ada di kisaran 30%-50%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News