TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bantul mencatat perkembangan tingkat hunian kamar hotel atau okupansi hotel pada H-5 Idulfitri 2024. "Saat ini, resevarsi okupansi hotel di Bantul sudah mulai masuk. Jumlahnya sudah mencapai 50 persen. Itu jelas meningkat dibandingkan awal Ramadan 2024," jelas Ketua PHRI Kabupaten Bantul, Yohanes Hendra Dwi Utomo, saat dihubungi, Jumat (5/4/2024). Walau mengalami peningkatan, namun pihaknya masih merasa heran. Baca juga: Jumlah Kendaraan Pemudik di Magelang Diperkirakan Meningkat 15,4 Persen, Dishub Dirikan Pos Terpadu Sebab, angka itu tidak sebanding dengan prediksi 11,7 juta orang yang datang ke DI Yogyakarta atau 3,5 juga orang yang datang ke Kabupaten Bantul selama Idulfitri 2024. "Harusnya itu terjadi, paling tidak sudah ada yang rebutan resevarsi kamar hotel. Jangan sampai, kita kena prank seperti tahun lalu ada prediksi 5,5 juta orang yang masuk ke DIY, tetapi okupansi hotel hanya sampai 80 persen," urainya. Sementara itu, Kata Hendra, untuk saat ini, rata-rata orang yang melakukan resevarsi hotel di Bumi Projotamansari, masih berasal dari Pulau Jawa. Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. "Karena kan, mungkin posisi mereka ada yang pulang kampung, tetapi di rumah orang tuanya (di Kabupaten Bantul) tidak cukup atau apa, jadi mereka booking di hotel," kata dia. Lanjutnya, rata-rata resevarsi kamar inap hotel di Kabupaten Bantul pada saat ini berasal dari kalangan keluarga dengan masa long stay mencapai dua malam. Sedangkan, untuk kategori kalangan wisatawan masih belum terlihat. "Tapi, harapan kami sampai tanggal 15 April 2024 okupansi hotel masih tinggi. Karena kan masa libur anak sekolah itu ada yang sampai 21 April 2024," pinta Hendra. Harga Kamar Inap Hotel Meningkat Hendra turut menyinggung persoalan harga kamar inap hotel yang pada saat ini juga mengalami peningkatan. "Kenaikan harga kamar inap hotel sekitar 5-10 persen. Jadi, yang biasanya Rp675.000 per kamar per malam, sekarang menjadi Rp690.000 sampai Rp700.000-an per kamar per malam," ucapnya. (nei)