Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mengingatkan restoran dan warung makan di DIY untuk menunjukkan daftar harga sejak pengunjung datang. Tujuannya agar pengunjung bisa menyesuaikan dengan harga yang ditawarkan. Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan restoran juga menerapkan tarif batas atas dan tarif batas bawah selama libur lebaran 2024. Tarif batas bawah disepakati 30 persen, sedangkan tarif batas atas maksimal 70 persen. “Karena analisa kami, bahan baku pangan mengalami kenaikan yang tajam. Kami sudah sampaikan, harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Harga harus ditunjukkan di muka, jangan sampai setelah selesai baru dikasih nota,” katanya, Minggu (07/04/2024). Deddy mengungkapkan reservasi restoran untuk libur lebaran mulai meningkat. Reservasi paling tinggi terjadi pada 10-14 April 2024, yang didominasi oleh wisatawan keluarga. Dengan tingginya reservasi, ia berharap restoran berkoordinasi dengan warung makan UMKM. Sehingga tidak terjadi overload di salah satu restoran saja. “Kalau di kota, Sleman kebanyakan restoran. Tetapi di luar itu (Sleman dan Kota Yogyakarta) kebanyakan warung makan. Restoran bisa saling koorinasi, ketika overload bisa merekomendasikan pengunjung ke restoran lain,” ungkapnya. Ia menambahkan minat masyarakat untuk buka bersama (bukber) relatif menurun jika dibanding tahun sebelumnya. Keterisian buka bersama saat ini hanya sekitar 70-80 persen. Berbeda dengan tahun 2023 lalu yang keterisian bukber bisa mencapai 90 persen. Menurut dia, penurunan ini disebabkan oleh daya beli masyarakat yang turun. “Daya beli masyrakat turun. Saat ini kan harga bahan-bahan pokok naik, otomatis harga paket bukber di hotel juga naik. Di sisi laindaya beli masyarakat turun. Ini yang signifikan mempengaruhi (minat masyarkat bukber di hotel),” imbuhnya. (*)