TEMPO.CO, Jakarta - Awak kapal pesiar sekaligus content creator, Lucy Southerton baru-baru ini menjelaskan barang-barang yang tidak dapat dibawa oleh wisatawan melalui kanal Youtube-nya, Cruising as Crew.Barang-barang yang dilarang dibawa bepergian berkisar dari pelampung hingga peralatan rumah tangga. Berikut ini lima barang yang harus diperiksa ketat oleh petugas sebelum naik ke kapal pesiar. 1. Floaties atau pelampung besarLucy mengatakan benda yang mengambang seperti pelampung dilarang karena ruang kolam di atas kapal sangat terbatas. Selain itu jika ada lima orang di atas floaties berbentuk unicorn atau angsa, dan tersebar di kolam, maka tidak ada orang lain yang bisa masuk ke dalam kolam tersebut."Namun, Anda dapat membawa pelampung Anda ke dalam kapal dan menggunakannya di pelabuhan - Anda hanya tidak diperbolehkan menggunakannya di kolam renang di atas kapal," ujar Lucy seperti dikutip dari laman Daily Mail. 2. Perabotan Wisatawan boleh membawa alat pelurus atau pengeriting rambut. Tapi sebaiknya tidak membawa perabotan rumah tangga seperti setrika atau setrika uap. Termasuk mesin kopi, pembuat smoothie atau semacamnya. Lucy pernah menemukan salah penumpangnya membawa mesin alat pemanggang roti. "Akan menjadi bencana besar jika terjadi kebakaran di kapal, dan dapatkah Anda bayangkan jika pemanggang roti atau setrika Anda yang menyebabkan kebakaran tersebut - itu akan sangat memalukan," katanya. 3. DroneBerikutnya penumpang tidak boleh menggunakan drone di atas kapal. Sebelum naik ke kapal, barang-barang bawaan penumpang akan diperiksa secara menyeluruh. Menurut dia, drone tidak dapat menggunakannya di salah satu tujuan pribadi, namun dapat digunakan di pelabuhan atau saat berada di luar kapal.4. Walkie talkie atau monitor bayiIklan Beberapa orang tua mungkin membawa alat seperti walkie talkie untuk mengawasi bayinya.Lucy tidak tahu alasan pasti mengapa alat tersebut tidak diperbolehkan. Namun menurut dia agak aneh jika orang tua pergi ke bar dan meninggalkan bayinya di kabin. "Saya juga tidak berpikir kedua hal ini akan bekerja secara efektif di kapal pesiar,: katanya. 5. Menyebarkan abuBeberapa wisatawan mungkin ingin menebarkan abu jika mengunjungi tempat yang dicintai oleh orang tercinta yang baru saja meninggal. Namun peraturan untuk hal ini sangat ketat.Lucy menjelaskan pertama pastikan abunya tidak menyebar ke area kapal. Pengalamannya, seorang penumpang pernah membuang abunya ke laut dari dalam guci. Sangat angin bertiup dari arah berlawanan abunya berterbangan ke tempat penumpang lain yang sedang berjemur. Seain itu, guci yang digunakan harus dibuang ke laut, jadi harus biodegrabale agar tidak merusak lingkungan. Saat naik ke kapal, penumpang harus memberikan sertifikat kematian, sertifikat kremasi, dan waktu untuk menyebarkan abu dan membuangnya ke laut. Pilihan editor: Langkah Penting yang Harus Dilakukan Penumpang saat Kondisi Darurat di Kapal Pesiar