Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya diketahui meminta semua hotel yang berada di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat untuk memilah sampah organik dan anorganiknya sejak April 2023. Bahkan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya sudah tidak lagi menggunakan jargon ‘Buang Sampah pada Tempatnya’, melainkan ‘Pilihlah Sampah dari Sumbernya’. Baca juga: Rekaman Sepasang Kekasih yang Berujung Kekerasan Fisik Viral di Tasikmalaya, Begini Kondisinya Hal tersebut diutarakan oleh Kepala DLH Kota Tasikmalaya, Deni Diyana pada sela-sela agenda penyemprotan eco enzyme di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Selasa (29/8/2023). “Pemilahan sampah yang dilakukan hotel-hotel di Kota Tasikmalaya ini sudah berjalan sejak trimester kedua tahun ini (red: April 2023), namun memang masih belum efektif,” ungkapnya kepada TribunPriangan.com. Baca juga: Pasca Wamil, Jang Ki Young Comeback Bakal Main Drama Im Not A Hero, Kisah Keluarga Supranatural Deni juga menambahkan, bahwa sampah organik sisa makanan dari hotel dan restoran sudah ada pengepul khususnya. “Sampah organik sisa makanan sudah ada pengepulnya khusus, tinggal sampah residunya yang kami ambil. Akan tetapi, dalam kesempatan ini mungkin saya sekalian mengimbaulah untuk lebih mengefektifkan pemilahan sampah ini,” jelas Deni. Baca juga: Rachmat Irianto Miliki Motivasi Berlipat saat Hadapi Persija, Ingin Persembahkan Kado Indah Ini “Untuk sampah organiknya dipisahkan juga. Itu nanti untuk kompos, karena sekarang kami punya pengolahannya,” lanjutnya. Terkait pemilahan sampah organik dan anorganik yang dilakukan hotel-hotel di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Deni mengungkapkan bahwa baru 50 persennya yang melakukan pemilahan tersebut. Baca juga: SINOPSIS Drakor Marry My Husband, Kisah Perselingkuhan yang Diperankan Park Min Young “Kepada para manajer dan pemilik hotel, ayo mulai diefektifkan kembali pemilahan sampahnya. Sampah terpilah, sampah yang punya daya ekonomis silakan pisahkan, dan sampah organik nanti jadi kompos, karena kami di sini punya pengolahannya,” papar Deni. “Memang kami belum resmi mengkomunikasikan ini dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Tasikmalaya, tapi nanti mungkin ke depannya akan kami lakukan untuk keefektifan pemilahan sampah ini,” pungkasnya. (*)