Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

GIPI DIY Perkirakan Kondisi Wisata Saat Libur Lebaran di DIY Membaik dari Tahun Lalu, Ini Syaratnya

Harianjogja.com, JOGJA—Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY memperkirakan tren wisata saat libur lebaran tahun ini akan lebih baik daripada tahun lalu. Ketua GIPI DIY, Bobby Ardianto mengatakan kondisi ekonomi nasional sudah mulai pulih dan semakin membaik. "Pasca pemilu juga terlihat Mandali. Seharusnya iya [tahun ini lebih baik]," ucapnya, Senin (08/04/2024).Akan tetapi, kata Bobby, semua akan tergantung dari kesiapan stakeholder pariwisata DIY dan masyarakatnya. Sejauh mana bisa menangkap peluang ini dan mampu menjadi tuan rumah yang baik dan bertanggung jawab.BACA JUGA: Libur Lebaran, Okupansi Hostel di Pusat Kota Jogja Meningkat Pesat Capai 90%Ia menyebut keberhasilan DIY dalam menjadi tuan rumah yang baik dan bertanggung jawab ditentukan oleh Pemda/Pemkab, industri pariwisata, dan masyarakat DIY. Sehingga perlu ada kesadaran bersama untuk mewujudkan pelayanan terbaik oleh semua pihak."Termasuk masyarakat DIY, ketegasan regulator dalam hal ini Pemda, Pemkab/Pemkot, Satpol PP, dan Polda DIY," ucapnya.Menurutnya penegakan aturan ini penting demi kenyamanan, kelancaran, kepuasan, dan keamanan wisatawan saat berkunjung ke DIY. Ia mengapresiasi kepada Pemkot yang sudah memberikan petunjuk bagi wisatawan selama di Kota Jogja termasuk link pengaduan. "Retribusi parkir, harga Nuthuk dan kegawatdaruratan," lanjutnya.Bobby mengatakan sudah digelar rapat koordinasi (Rakor) kesiapan terakhir seluruh stakeholder pariwisata DIY dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pemda DIY dan Kabupaten/Kota, siap memberikan pelayanan terbaik untuk wisatawan yang hadir di Jogja."Kenyamanan, kepuasan, dan keamanan menjadi prioritas utama dalam melayani," lanjutnya.Lebih lanjut dia mengatakan pergerakan wisatawan di DIY saat ini sudah mulai terlihat. Okupansi hotel dari 10-20% saat periode Ramadan, saat ini bergerak menuju 40-60% khususnya di ring 1 dan 2. Kondisi jalan juga sudah mulai padat, meski masih ramai lancar.Diharapkan wisatawan bisa terdistribusi merata di empat Kabupaten dan satu Kota. Sehingga ekonomi dari sektor wisata ini bisa dinikmati semua masyarakat di DIY."Bukan hanya terkonsentrasi di Kota Jogja atau beberapa kabupaten saja."BACA JUGA: Tol Jogja Solo Dibuka Fungsional, Exit Tol Ngawen Jadi Favorit Pemudik Dibandingkan Exit Tol CeperPerhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mengenai harga hotel sudah kesepakatan terkait batas bawah 20% dan batas atas 60% dari harga publish rate normal. Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo mengatakan kenaikan ini mengimbangi kenaikan biaya operasional.Seperti untuk membersihkan kamar, bahan baku makanan, semua ada penyesuaian. PHRI DIY sudah sepakat tidak ada yang memanfaatkan aji mumpung."Karena kami ingin pariwisata bisa memberi kesan yang baik dan ngangeni," ucapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News