Pengeluaran itu diperkirakan di antaranya mencakup penginapan, makan/minum, oleh-oleh dan transportasi selama mereka liburan di Pulau Bali. DENPASAR, NusaBaliPerhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mencatat estimasi belanja wisatawan domestik (Wisdom) saat periode libur panjang Lebaran 2024 mencapai rata-rata kisaran Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per orang per hari.“Kedatangan turis domestik saat ini mencapai 25.000 orang per hari melalui jalur udara saja belum termasuk darat dan itu meningkat dari rata-rata normal 14.000 orang,” kata Wakil Ketua PHRI Bali, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya di Denpasar, Kamis (11/4). Jumlah pengeluaran wisatawan domestik itu diperkirakan meningkat kisaran 5-10 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau rata-rata sekitar Rp1,3 juta per orang per hari.Pengeluaran itu diperkirakan di antaranya mencakup penginapan, makan/minum, oleh-oleh dan transportasi selama liburan. Belanja tersebut juga diikuti peningkatan rata-rata tingkat keterisian kamar hotel di sejumlah kawasan wisata tertentu khususnya di Bali bagian Selatan. Ia memproyeksi okupansi hotel meningkat hingga rata-rata 85 persen, dari tingkat okupansi normal/hari biasa mencapai 65 persen.Peningkatan kunjungan wisatawan domestik itu, kata dia, didukung oleh pertumbuhan ekonomi nasional yang masih menguat mencapai 5,05 persen pada 2023. Sedangkan di Bali, pertumbuhan ekonomi juga tergolong kuat dan positif mencapai 5,5 persen. Berdasarkan survei Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa indeks keyakinan konsumen secara nasional tetap menguat per Februari 2024 mencapai 123,1.Penguatan indeks itu didukung optimisme semua komponen pembentuknya yang tumbuh di atas poin 100 yakni penghasilan sebesar 116,5, indeks ketersediaan lapangan kerja sebesar 110,1 dan pembelian barang tahan lama dengan indeks mencapai 110,6. Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) secara nasional melakukan statistik wisatawan nusantara pada 2022.Dalam statistik itu menyebutkan rata-rata pengeluaran wisatawan mencapai Rp2,43 juta per perjalanan. Ada pun mayoritas pengeluaran dialokasikan untuk akomodasi sebesar Rp614,12 ribu atau 25,31 persen, disusul makan minum selama perjalanan sebesar Rp431 ribu atau 17,76 persen dan pengeluaran selanjutnya yakni keperluan transportasi selama perjalanan wisata sebesar Rp508,82 ribu atau hampir 20,97 persen.Sementara kalangan pengelola daya tarik wisata (DTW) di Bali memastikan kesiapannya mengantisipasi meningkatnya kunjungan wisatawan. Salah satunya DTW Taman Ayun Mengwi, Badung. Pihak pengelola menyatakan persiapan itu memang sudah jauh-jauh hari, sudah merupakan standar dari manejemen Taman Ayun.“Fasilitas kami sudah siap,” ujar I Made Suandi, Ketua Pengelola DTW Taman Ayun, Senin (8/4) lalu. Adapun fasilitas tersebut, areal parkir di dua lokasi, di area barat dan timur depan Pura Taman Ayun, rest area di sekitar Wantilan Pura Taman Ayun. Toilet, hingga tempat cuci tangan bagi pengunjung. “Petugas juga siaga,” terangnya.Suandi sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Taman Ayun adalah wisatawan manca negara. Rata-rata per hari berkisar antara 400-415 orang. Menurut Suandi, wisman yang datang sebagian besar yang suka dengan keindahan dan keunikan serta kemegahan Taman Ayun. Selain itu tentu saja, tentang sejarah. “Karena memang Taman Ayun arsitekturnya indah dan megah serta masih asli,” terangnya. Dia pun menerangkan keberadaan areal jeroan pura berikut palinggih yang ada seperti meru, sampai dengan balai wantilan besar, yang merupakan wantilan dengan arsitektur tradisional yang masih terjaga dan terawat baik. Wantilan itu, juga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan. Sedangkan untuk pengunjung wisatawan domestik, sekitar 120 orang per hari. Jumlahnya lebih sedikit dibanding wisatawan manca negara. “Memang keseharian, jumlah pengunjung domestik lebih sedikit dibanding wisatawan manca negara,” terang Suandi.Selain bangunan arsitektur pura yang megah, di DTW Taman Ayun pengunjung juga bisa menyaksikan aneka tumbuhan dan tanaman lokal yang sering digunakan dalam upaca keagamaan di Bali.Mulai dari kayu sokasti, merak, sentul dan tanaman upacara lainnya. Juga disediakan informasi film dokumenter tentang keberadaan subak di Bali. Menurut Suandi, luas Taman Ayun 7 hektare. Rinciannya; luas areal Pura Taman Ayun 5 hektare dan kolam yang mengelilingnya 2 hektare. 7 k17, ant