TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menargetkan keterisian syawalan 2024 di hotel bisa mencapai 75 persen. Menurut Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono reservasi untuk kegiatan syawalan sudah mulai terlihat sejak 13 April 2024. Reservsi untuk kegiatan syawalan sudah tercatat hingga 30 April mendatang. Meski begitu, reservasi syawalan masih belum sesuai dengan target PHRI DIY. “Reservasi untuk syawalan sudah ada, sudah masuk mulai 13 April. Saat ini MICE untuk syawaan ini baru mencapai 50 persen. Kalau target kami MICE untuk syawalan bisa mencapai 75 persen,” katanya, Senin (15/04/2024). “Bukan hanya syawalan, tetapi reuni juga. Jogja mendukung buat reuni karena Jogja kan pusat pendidikan, ada UGM, UPN, dan lainya, kumpulnya di Jogja,” sambungnya. Ia menyebut hotel di DIY sudah menyiapkan paket syawalan sejak lama. Hal itu karena syawalan termasuk market perhotelan. Terkait dengan okupansi selama libur lebaran, Deddy menyebut masih belum sesuai target. Pasalnya, PHRI DIY menargetkan okupansi bisa mencapai 90 persen. Namun rata-rata okupansi hotel di DIY hanya mencapai 85 persen saat libur lebaran. “Masih lebih tinggi libur Nataru (2023/2024) kemarin, bisa 90 persen lebih. Kalau kemarin itu (libur lebaran), rata-rata se-DIY tanggal 10-15 April itu hanya 85 persen,” lanjutnya. Ia menilai diperlukan atraksi pariwisata di DIY agar bisa menarik wisatawan saat libur lebaran. Selain meningkatkan keterisian kamar, atraksi wisata bisa juga bisa mendongkrak lama tinggal wisatawan. Sebab lama tinggal wisatawan saat ini masih sekitar dua malam saja, meskipun periode libur Lebaran lebih panjang. “Sehingga atraksi pariwisata ini bukan untuk warga sini, tetapi untuk pemudik, untuk wisatawan. Kami mau kok dilibatkan, pengusaha hotel, restoran, kafe, mau dilibatkan, asal ada yang mengoordinir,” imbuhnya.