JOGJA – Tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel di DIY selama libur lebaran secara akumulasi baru menyentuh 85 persen. Jumlah ini belum mencapai target yang ditetapkan BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DIY sebesar 90 persen. Hal ini karena alasan adanya kemacetan menuju Jogjakarta hingga wisatawan menunda bepergian. Ketua BPD PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan, okupansi hotel se-DIY belum terpenuhi sesuai target 90 persen. Secara akumulasi, rata-rata tingkat keterisian kamar pada periode 8-14 April mencapai 85 persen. Baca Juga: Cocok Dijadikan Menu Acara Halal Bi Halal, Berikut Resep Membuat Kue Pukis dengan Berbagai Varian Rasa Kendalanya karena wisatawan banyak menunda bepergian dengan alasan ada kegiatan di tempat asalnya, juga karena adanya kemacetan menuju ke Jogja. Terutama arah dari DKI Jakarta dan Jawa Barat menuju Jogja. “Secara akumulasi mengapa tidak memenuhi target 90 ya karena dua hal itu, kemudian daya beli masyarakat sekarang juga berkurang. Perlu diketahui bahwasanya dollar sekarang Rp 16 ribu, mereka juga melihat situasi dan kondisi mereka masing-masing,” katanya kepada Radar Jogja Senin (15/4). Deddy merinci okupansi harian, bahwa peningkatan okupansi hanya terlihat pada periode tanggal 11-13 April. Peningkatan pada 11 April mencapai sekitar 60-70 persen. Baca Juga: Prediksi Borussia Dortmund v Atletico Madrid di Leg Kedua Liga Champions, H2H dan Susunan Pemain Puncak okupansi terjadi pada tanggal 12 April mencapai 97 persen atau rata-rata se-DIY hampir menyentuh 100 persen. Namun, pada 13 April okupansi kembali turun diangka 90 persen, hingga 14 April turun lagi menjadi 80 persen. Rata-rata tamu datang dari wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Palembang, Lampung, dan Bali.