Kota Madiun (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Madiun menyebut tingkat okupansi atau keterisian kamar hotel di wilayah itu mencapai 90–100 persen saat libur panjang Lebaran dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Madiun Aris Suharno mengatakan hunian tersebut naik signifikan pada sebelum lebaran atau saat Ramadhan yang hanya di kisaran 50–60 persen. "Saat hari H-Lebaran atau sebelum itu tingkat hunian kamar hotel hanya berkisar 50–60 persen. Sedangkan pada lebaran serta selama H+1 hingga H+3 Lebaran, semua hotel terisi penuh," ujarnya di Madiun, Rabu. Pihaknya merinci, sebanyak 22 hotel dari 32 tempat penginapan yang tergabung dalam PHRI di Kota Madiun mencatatkan hunian kamar rata-rata 1.500–1.700 unit selama H+1 hingga H+3 Lebaran 2024. Lebih lanjut Aris menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterima, penghuni hotel merupakan pemudik dari Bandung, Jakarta, dan Surabaya. Ia menambahkan, okupansi kembali normal mulai Minggu (14/4). Sebab, beberapa pemudik yang menginap sudah kembali ke daerah masing-masing pada Sabtu (13/4). Tren hunian yang positif tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan libur lebaran tahun lalu. Pihaknya menilai pembangunan masif yang dilakukan Pemkot Madiun dalam mengembangkan konsep "urban tourism" atau wisata kota di wilayah setempat telah berimbas pada naiknya kunjungan wisata di Kota Madiun, yang tentu saja juga berdampak pada tingkat hunian hotel. Tingkat hunian yang tinggi tersebut juga didukung oleh banyaknya pemudik dari luar kota yang pulang kampung ke Kota Madiun.