Dalam sebuah pertemuan yang diadakan pada Kamis, 18 April 2024, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, menerima audiensi dari pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel dan Makassar, serta sejumlah General Manager (GM) hotel.MAKASSAR—Dalam sebuah pertemuan yang diadakan pada Kamis, 18 April 2024, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, menerima audiensi dari pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel dan Makassar, serta sejumlah General Manager (GM) hotel.Pertemuan ini berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur, menandai dialog penting antara pemerintah dan pemangku kepentingan industri pariwisata.AdvertisementScroll untuk melanjutkanKetua BPD PHRI Sulawesi Selatan, Anggiat Sinaga, mengungkapkan, tujuan audiensi ini adalah untuk mengundang Penjabat Gubernur sebagai keynote speaker dalam Musyawarah Daerah (Musda) PHRI Sulawesi Selatan yang akan berlangsung pada tanggal 27 April 2024 mendatang, di Hotel Claro Makassar.Namun, diskusi tersebut berkembang menjadi topik yang lebih luas, menyoroti peran vital hotel dan restoran dalam ekosistem kehidupan masyarakat.“Kami terkesan dengan pandangan Penjabat Gubernur bahwa hotel dan restoran tidak hanya merupakan bagian dari industri pariwisata, tetapi juga inti dari ekosistem kehidupan yang lebih besar,” kata Anggiat.“Jadi beliau beri kita pemahaman dan gambaran agar mengelola hotel dan restoran ini, banyak ekosistem yang bisa kita manfaatkan menghidupkan hotel dan restoran,” sambungnya.Dalam konteks hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) baru dan peran strategis Sulawesi Selatan, menekankan bahwa IKN akan memberikan nilai tambah bagi sektor perhotelan dan restoran di daerah. Anggiat Sinaga menyampaikan wawasan dari Penjabat Gubernur, bahwa pentingnya meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat Sulsel sebagai potensi untuk mendorong pertumbuhan industri ini.“Dengan membaiknya perekonomian masyarakat, akan ada dampak positif terhadap hotel,” tambah Anggiat.Penjabat Gubernur Bahtiar Baharuddin menyampaikan apresiasi kepada komunitas hotel dan restoran atas kontribusi mereka dalam pembangunan daerah.Ia menekankan perlunya meningkatkan ekosistem bisnis yang terkait dengan perhotelan, yang tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan tetapi juga memperkuat pondasi ekonomi daerah.“Dengan adanya IKN, mengubah landskap ekonomi dan kita adalah kota terbesar. Ini peluang besar. Kawan-kawan sudah harus mempersiapkan lompatan pelayanan perhotelan. Hotel peluangnya besar sekali berkembang di Sulsel,” imbuhnya.Pertemuan ini diharapkan akan menjadi titik tolak bagi inisiatif-inisiatif baru yang akan memajukan sektor pariwisata dan perhotelan di Sulawesi Selatan. (*/4dv) Dilihat: 246