Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism - Travel Tempo.co

TEMPO.CO, Jakarta - Kota Amsterdam melarang hotel baru dan membatasi jumlah wisatawan yang dapat menginap setiap tahunnya. Aturan ini dibuat sebagai upaya untuk memerangi overtourism.Dilansir dari Travel and Leisure, Jumat, 19 April 2024, hotel baru bisa dibangun jika ada hotel lain ditutup. Dalam pengumuman pemerintah, Rabu, 17 April 2024, hotel baru juga harus lebih modern atau ramah lingkungan. Namun, pemerintah kota mendorong pengembang untuk memilih lokasi di luar kota.“Kami ingin menjadikan dan menjaga kota ini layak huni bagi penduduk dan pengunjung,” tulis otoritas lokal Amsterdam. Ini berarti, tidak ada pariwisata berlebihan, tidak ada hotel baru, dan tidak ada lebih dari 20 juta turis yang menginap semalam dalam setahun.Kampanye Stay AwayAmsterdam sebelumnya meluncurkan kampanye “Stay Away”, yang secara langsung menargetkan laki-laki Inggris berusia antara 18 hingga 35 tahun. Kelompok demografis ini sering mengunjungi kota tersebut untuk mengadakan pesta bujang, yang menurut penduduknya mengganggu.Pihak berwenang Amsterdam juga telah mengurangi jumlah kapal pesiar sungai yang memasuki ibu kota Belanda itu. Pada 2023, sekitar 2.300 kapal berlabuh di kota tersebut. Pada tahun 2028, pemerintah daerah ingin angka tersebut dikurangi menjadi 1.150.Tahun ini, Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen. Pajak ini berlaku bagi wisatawan yang bermalam atau berkunjung dengan kapal pesiar.Melawan overtourismIklan Amsterdam bukan satu-satunya negara yang berupaya mengurangi beban pariwisata berlebihan. Kota Venesia, Italia, menerapkan biaya bagi pengunjung harian dan ingin membatasi jumlah wisatawan yang diperbolehkan dalam grup tur. Demikian pula, Islandia berencana menerapkan pajak turis untuk mendukung tujuan iklim dan keberlanjutan, dan Athena, Yunani, menguji program percontohan pada musim panas lalu yang membatasi pengunjung harian ke Acropolis yang terkenal itu hingga 20.000 orang.Di luar Eropa, kota Kyoto di Jepang melarang non-penduduk memasuki beberapa gang pribadi di distrik geisha untuk mengatasi kepadatan wisatawan dan perilaku buruk.Di Amerika Serikat, gubernur Hawaii baru-baru ini mengusulkan untuk membebankan biaya sebesar $25 atau sekitar Rp405 ribu kepada wisatawan ketika mereka tiba dan check-in di hotel atau sewa jangka pendek. Pendapatan tersebut akan digunakan untuk pelestarian pantai, pemadaman kebakaran, dan tindakan pencegahan lainnya.TRAVEL AND LEISURE | EURONEWSPilihan Editor: 10 Destinasi Wisata Eropa yang Bakal Berlakukan Pajak Turis Baru Mulai 2024