Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Tingkat Hunian Hotel di Riau Cenderung Stabil di 50% Saat Lebaran

Bisnis.com, PEKANBARU -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Riau menyatakan tingkat hunian hotel tidak mengalami kenaikan yang besar selama bulan puasa dan Lebaran. Ketua PHRI Riau Nofrizal menyebutkan selama momen puasa dan Lebaran ini memang terjadi kenaikan yang tidak begitu besar, terutama pada tiket pesawat karena momen liburan saat puasa dan Lebaran.  "Tingkat okupansi hotel di Riau selama puasa dan Lebaran ini tidak naik signifikan karena Riau bukan daerah kunjungan wisata, tetapi yang mau datang ke sini lebih banyak terkait dengan keperluan bisnis dan berbelanja. Lebih banyak tamu itu ke tempat wisata di daerah lain," jelasnya, Senin (22/4/2024). Sementara itu, data BPS Riau mencatat untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Riau pada Februari 2024 adalah 41,86% atau naik 4,48 poin dibanding TPK Januari 2024 sebesar 37,38%. TPK hotel bintang tertinggi di Provinsi Riau selama Februari 2024 dialami oleh hotel bintang 3 yaitu sebesar 51,38 persen. Selanjutnya, untuk Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) pada hotel berbintang Februari 2024 selama 1,30 hari. Dia mengakui untuk permintaan tiket pesawat memang selalu tinggi dari Pekanbaru ke berbagai kota di Indonesia. Bahkan penumpang harus membeli tiket jauh hari untuk memastikan ketersediaan tiketnya. Belum lagi harga yang tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.Baca JugaOkupansi Hotel di Madiun Optimal saat Libur LebaranOkupansi Hotel Plat Merah di Bali Mencapai 90% Selama Libur LebaranLibur Lebaran, Okupansi Hotel di DIY Mentok di 80% Namun kondisi tingginya minat orang membeli tiket pesawat itu, tidak sejalan dengan minat masyarakat menginap di hotel. Dia mengakui di Pekanbaru misalnya harga kamar hotel masih stabil, dan tidak ada kenaikan yang signifikan.  Menurutnya situasi berbeda dirasakan masyarakat bila menginap misalnya di Kota Bukittinggi, Padang, Sumatera Barat yang memang tujuan wisata. Untuk Riau, memang saat ini hotel-hotel kecil lebih ramai tingkat peminatnya dibandingkan hotel besar. Karena bisa mengakomodir kebutuhan warga luar daerah yang mau berbelanja di Pekanbaru. "Hotel kecil ramai karena orang bisnis mau belanja, ya cukup bagus. Sedangkan hotel-hotel besar, biasa-biasa saja tingkat hunian masih standar, kisaran maksimal 50%, apalagi di daerah itu okupansi bisa lebih kecil lagi angkanya, karena banyak yang berkunjung ke tempat keluarga dan jarang menginap," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel