Cirebon,- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon mulai menjalankan program Work From Destination, Kamis (25/4/2024). Hari pertama program WFD tersebut, diawali di Kampung Wisata Keraton Kacirebonan. Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya mengatakan hari ini Kamis (24/4/2024) merupakan hari pertama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon melakukan WFD di area Kampung Wisata Kacirebonan. “Kebetulan momentum baru selesai kita lebaran Idulfitri, kami berkolaborasi dengan PHRI Dan Keraton Kacirebonan melaksanakan Halal Bi Halal. Kita awali dengan silaturahmi,” ujar Agus kepada About Cirebon. “Karena dari program Work From Destination ini akan banyak silaturahmi dengan Keraton Kacirebonan, dengan masyarakat disini. Karena konsep pengembangan kampung wisata di Kota Cirebon ini adalah komunitas,” sambungnya. Agus menginginkan, konsep kampung wisata di Kota Cirebon ini berangkat dari keinginan dan partisipasi masyarakat setempat. Sehingga, diperlukan kedekatan, baik dari sisi jarak maupun waktu. “Hari pertama WFD juga impact nya sudah kelihatan. Dengan kami mengajak dari stakeholder, Bank Indonesia, dan PHRI, ternyata sudah langsung mendapatkan inspirasi. Seperti membuat taman dari CSR masing-masing hotel,” katanya. Pemerintah Daerah, kata Agus, mempunyai harapan besar, bahwa Kampung Wisata di Kacirebonan atau yang lain bisa diwujudkan tahun ini. Program WFD, menurut Agus, bertujuan agar lebih fokus dalam menyelesaikan target dua kampung wisata di Kota Cirebon yakni Kampung Wisata Kacirebonan dan Kampung Arab Panjunan. Nantinya, setiap Kamis dan Jumat, pihaknya akan bekerja di dua kampung wisata tersebut. “Jadi, ketika kami mengundang stakeholder terkait dengan penguatan atau percepatan kampung wisata ini bisa langsung ditinjau di lapangan. Apa yang perlu ditingkatkan, perlu dibuat, dan perlu diaktifkan itu bisa langsung ditinjau,” katanya. Kemudian, dengan WFD tersebut pihaknya ingin mendekatkan diri kepada masyarakat. Dalam satu hari itu, menurut Agus, akan intense berkomunikasi dengan masyarakat. “Kita ingin tahu apa sih keinginan mereka, jadi kita ingin dengar langsung, kita bisa esekusi langsung di lapangan,” tandasnya. (HSY)