Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

PHRI Keberatan Soal Turunnya Status Bandara di Jateng

Bandara Ahmad Yani Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)SEMARANG, beritajateng.tv – Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Jawa Tengah (Jateng) kecewa dengan turunnya status dua bandara di Jateng dari internasional menjadi domestik. Yaitu Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Soemarmo Boyolali.Pasalnya, PHRI Jateng sempat meminta penambahan rute penerbangan internasional di kedua bandara terbesar di Jateng itu. Namun, alih-alih dikabulkan, status kedua bandara tersebut malah diturunkan.AdvertisementScroll kebawah untuk lihat konten“Kita minta tambahan flight, malah yang dikabulkan dihapus. Dan ini (perubahan status internasional menjadi domestik) tentunya jelas merugikan,” kata Penasehat dan Pembina PHRI Jateng, Benk Mitosih saat beritajateng.tv hubungi, Jumat, 3 Mei 2024.Benk menyebut, perubahan status dua bandara di Jateng menjadi domestik akan membuat rugi para pengusaha hotel dan restoran. Khususnya di sektor pariwisata.Sebab, kata Benk, status bandara yang hanya domestik otomatis menutup pintu akses wisatawan asing yang ingin berkunjung berwisata ke Jateng. Terutama wisatawan yang masuk melalui jalur udara.BACA JUGA: Pakar Setuju Pencabutan Status Internasional Bandara Ahmad Yani Semarang, Ini AlasannyaBenk menuturkan, pemerintah awalnya memang belum bisa mengabulkan permintaan PHRI soal rute penerbangan internasional. Alasannya ialah kurangnya peminat dari luar negeri menuju bandara Internasional di Jateng.Padahal, Benk memandang jika penambahan rute penerbangan internasional berperan penting sebagai pemantik pariwisata. Sehingga, wisatawan asing tertarik untuk berpergian ke Jateng.