TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Yogyakarta International Airport (YIA) secara resmi ditetapkan menjadi satu-satunya bandara internasional di DIY dan Jawa Tengah. Merespons penetapan itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyatakan siap berkolaborasi dengan Pemkot Yogyakarta untuk menangkap potensi pariwisata. "Kira harus bergerak cepat untuk menangkap peluang besar ini, untuk menangkap peluang hadirnya lebih banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara," kata Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, di sela agenda Syawalan PHRI DIY, Senin (7/5/2024). Baca juga: Ketua DPD Gerindra DIY Danang Wicaksana Sulistya Dukung Pembentukan Presidential Club Menurutnya, seandainya peluang tersebut dapat ditangkap secara maksimal, jumlah kunjungan wisata di Kota Yogyakarta berpotensi meningkat. Bahkan, berdampak pula pada lama tinggal wisatawan atau length of stay, hingga spending money pelancong selama bertamasya di Kota Pelajar. "Jika tidak bergerak dengan cepat, peluang akan hilang. Jadi, harus segera dilakukan promosi. Kalau promosi kita gencar, pasti wisatawan ingin datang ke Yogya dan kembali lagi ke Yogya," ujarnya. Menindaklanjuti hal tersebut, Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, mendorong PHRI dan para pelaku pariwisata terus melakukan inovasi. Ia pun mengapresiasi banyak hal yang telah dilakukan PHRI untuk menggairahkan sektor pariwisata di Kota Yogyakarta selama ini. "Bagaimanapun inovasi harus terus dilakukan. Misal, dengan fun trip yang dikemas sedemikian rupa, untuk menarik orang datang ke Kota Yogya," katanya. Ia pun tidak memungkiri, dijadikannya YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di DIY dan Jateng merupakan kesempatan yang bagus. Namun, harus dibarengi pula dengan peningkatan kapasitas SDM dan fasilitas dari destinasi wisata atau penginapan untuk menarik minat pelancong. "Peningkatan fasilitas penginapan dan destinasi wisata juga diperlukan untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan," pungkasnya. (aka)