TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi menutup permanen tempat pengelolaan akhir (TPA) Piyungan pada 1 Mei 2024 ini. TPA Piyungan milik Pemda DIY itu selama 27 tahun terakhir atau dari 1996 sampai 2023 telah menjadi lokasi penampungan sampah dari Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta.Persoalan sampah pun terus bermunculan pasca penutupan permanen TPA Piyungan itu meskipun uji coba penutupan sudah coba dilakukan sejak akhir 2023. Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng dengan belum selesainya persoalan ini.Sepekan terakhir, muncul berbagai kasus terkait pembuangan sampah sembarangan di wilayah DIY. Misalnya aksi pembuangan sampah dari Kabupaten Sleman ke bekas lahan tambang di Kabupaten Gunungkidul. Ada juga kasus-kasus pembuangan sampah sembaran dalam jumlah kecil hingga besar di pinggiran jalan umum, seperti kawasan Imogiri Bantul juga Mlati Sleman.Belajar Mengelola SampahGubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pemerintah kabupaten/kota DIY yang selama ini bergantung pada TPA Piyungan benar benar belajar mengelola sampah di wilayahnya."Penting memberi kesempatan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk belajar mengelola sampah di daerahnya masing-masing," kata Sultan HB X di Yogyakarta Selasa 7 Mei 2024.Sultan menuturkan, kasus-kasus yang muncul terkait sampah semestinya menjadi pelajaran pemerintah kabupaten/kota sehingga dapat kreatif mencari solusi pemecahan persoalan sampah sehingga tidak bergantung lagi pada TPA Piyungan yang sudah over kapasitas.“Pemerintah provinsi (DIY) tidak (lagi sepenuhnya) mengurusi problem sampah di kabupaten/kota, jadi momen ini kesempatan belajar mengelola sampah sendiri," kata dia. "Kalau misalnya nanti nabrak (gagal) kan bisa berpikir untuk mencari jalan keluarnya, kabupaten/kota bisa menemukan teknologi pengelolaan sampah yang paling cocok untuk mengatasi persoalannya."Sultan mendorong pemeritah kabupaten/kota juga bisa mengedukasi masyarakatnya soal kesadaran dalam memilah, mengurangi sampah, hingga mengolah sampah secara mandiri.Iklan Edukasi ini juga perlu melibatkan para pekerja pengangkut sampah. “Kalau pengolahan sampah butuh sampah yang sudah dipilah-pilah, tentu masyarakat juga harus diedukasi. Kalau pas diangkat dicampur lagi, ya percuma,” imbuh Sultan.TPA Piyungan DipagarKepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral DIY Anna Rina Herbranti mengungkap, pasca penutupan TPA Piyungan, Pemda DIY bakal membangun pagar keliling sepanjang tiga kilometer lebih di TPA Piyungan.Pemda DIY telah menyiapkan anggaran untuk membangun pagar keliling TPA Piyungan itu sebesar hampir Rp 11 miliar dan tinggal menunggu proses lelang."Pembangunan pagar keliling telah melalui kajian dengan panjang pagar 3.175 meter dan ketinggian pagar rencananya 2,5 meter," kata dia.Maksud pembangunan pagar keliling itu untuk melindungi kawasan TPA Piyungan agar tak digunakan siapa pun juga membuang sampah di sana.PRIBADI WICAKSONOPilihan Editor: Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh