RADAR JOGJA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bantul melihat peluang potensi pariwisata yang meningkat. Terlebih setelah YIA menjadi satu-satunya bandara internasional di kawasan DIJ dan Jawa Tengah. Bisa dilakukan lewat gencarnya promosi dan kondisi infrastruktur yang memadai. Ketua PHRI Bantul Yohanes Hendra menyampaikan, harus ada sinergi antardinas di pemerintahan. Sebab infrastruktur destinasi wisata yang mumpuni, akan membuat nyaman wisatawan. “Infrastruktur lampu dan jalan yang masih kurang itu menjadi PR bagi semuanya,” sebut Ketua PHRI Bantul Yohanes Hendra kemarin (7/5). Menurutnya, promosi wisata besar-besaran akan menjadi sia-sia. Jika kenyamanan pengunjung menuju objek wisata tidak dikudung dengan akses yang layak. Tidak hanya jalan, namun akomodasi transportasi turut diperhatikan. Jika hal ini tidak memadai, wisatawan akan mudah memilih daerah lain untuk berwisata. “Kalau tidak siap pariwisata Bantul hanya jadi penonton,” lontarnya. Sementara itu, Adyatama Kepariwisataan Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul Markus Purnomo Adi menambahkan, penerbangan internasional dari YIA masih terbatas. Yakni hanya Malaysia dan Singapore. Frekuensianya pun tidak setiap hari ada. Meski begitu, Dinpar Bantul tetap akan mengupayakan perbaikan pelayanan dan destinasi wisata yang ada. Kualitas destinasi akan diperbaiki dengan suasana yang bersih. Selain itu, juga akan dilakukan peningkatan kualitas dan sumber daya desa wisata. “Tahun ini tidak ada anggaran promosi,” ungkapnya. Promosi yang dilakukannya terbatas hanya memberikan info kepada kelompok ASITA se-Pulau Jawa. Setiap ada even atau ada paket wisata yang baru di Bantul akan disebar. Sedangkan untuk promosi ke luar negeri, Dinpar DIJ belum melakukannya. Sebab langkah ini masih diakomodasi oleh Dinpar DIJ. (rul/eno) Terkini Rabu, 8 Mei 2024 | 17:30 WIB