Waduh, sekelas usaha hotel kok pakai gas masyarakat miskin! Ilustrasi tabung gas (LPG) 3 kilogram subsidi Pertamina. ANTARA FOTO/Zabur Karuru Jember, IDN Times – Kelangkaan gas LPG subsidi 3 kilogram juga terjadi di beberapa daerah di Jember, Jawa Timur. Di tengah berbagai keresahan masyarakat, muncul pernyataan mengejutkan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jember. Mereka mengatakan bahwa hotel dan restoran masih banyak yang menggunakan gas yang seharusnya diperuntukan bagi masyarakat miskin tersebut.Pernyataan itu disampaikan oleh Sekretaris PHRI Jember, Dwi Taufik. Ia pun menyayangkan kondisi itu. Sebab, penggunaan elpiji subsidi 3 kilogram hanya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu. Meski begitu, pihak PHRI mengaku sudah pernah melakukan sosialisasi."Kami menaungi hotel dan restoran di Jember. Tapi banyak restoran yang belum gabung. Yang tergabung di PHRI, sudah pernah kami sosialisasikan, kami mengimbau agar beralih ke gas non subsidi," kata Dwi, dikutip pada Kamis (3/8/2023).Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat Jember untuk melapor jika memang ada restoran besar dan hotel bintang yang menggunakan gas elpiji subsidi 3 kilogram."Silakan melapor kalau ada temuan, restoran mana. Karena masih banyak warung dengan omzet besar masih menggunakan elpiji 3 kilogram," sambungnya.Maklum jika PHRI geram, sebab hingga saat ini kelangkaan gas melon masih terus terjadi di Jember. Kepala Disperindag Jember, Bambang Saputro mengatakan jika hingga kini banyak masyarakat yang masih kesulitan mendapatkan gas. Pihaknya telah menerbitkan Surat Edaran yang nantinya akan disetujui oleh Gubernur Jawa Timur tentang pelarangan ASN menggunakan gas subsidi."Tentunya dalam surat edaran yang akan ditandatangani Bupati. Juga mencantumkan PNS dilarang mengunakan gas LPG 3 kologram," jelas Bambang. Baca Juga: Gas Elpiji Masih Langka, Warga Banyuwangi Nekat Kejar Truk Pertamina Berita Terkini Lainnya