Dr (HC) Joko Sutrisno MPd. KUALA LUMPUR,LOKAWARTA.COM-Ketua PHRI Surakarta Joko Sutrisno mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (HC) dari Asean University Internasional. Gelar Dr (HC) itu diterima langsung Joko Sutrisno bersama “mahasiswa” lainnya dalam acara wisuda di Kuala Lumpur Malaysia, Sabtu (11/4/2024). Gelar Dr (HC) yang dia terima tersebut tampaknya menggenapi penghargaan sebelumnya, tahun ini. Dimana Joko Sutrisno dinobatkan sebagai alumni berprestasi dari almamaternya, Universitas Sebelas Maret (UNS), saat dies natalis tanggal 11 Maret. Gelar Doktor Honoris Causa dari Asean University Internasional yang diterima tersebut tidak lepas dari peran Joko Sutrisno dalam memajukan dunia hospitolity / pariwisata di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah. Dalam pesan singkat melalui WhatsApp, Joko Sutrisno menulis, Saya dapat penghargaan ini karena : Setiap bulan tiga kali mengadakan edukasi, seminar, dan workshop pada masyarakat yang bergerak di dunia pariwisata. Peserta tidak hanya dari dalam negeri, tapi juga luar negeri. Program yang telah berjalan ini akan terus kita lakukan. Dari edukasi dan bimbingan serta sharing ilmu dan pengalaman yang telah berjalan sudah mencetak banyak pelaku/pengusaha wisata, tidak hanya di Pulau Jawa tetapi juga di luar Jawa. Dari dampak edukasi yang dia berikan serta munculnya banyak pelaku bisnis pariwisata dan perhotelan, kemudian berdirilah banyak hotel, vila, destinasi wisata, resto, dan pusat oleh oleh dan kerajinan serta jasa transpotasi. Dengan banyaknya pertumbuhan bisnis hospitality maka akan banyak pendapatan asli daerah (PAD) berupa pajak dan retribusi yang masuk ke pemerintah daerah, selain akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama pelaku bisnis pariwisata atau hispitality. Sementara melalui sambungan telepon dari Singapura, Joko Sutrisno berpesan pada pemerintah dan para pelaku bisnis hospitality untuk lebih memperbanyak destinasi wisata dan atraksi wisata yang menarik untuk mendatangkan wisatawan sebanyak mungkin, baik domestik maupun mancanegara. “Untuk menarik wisatawan mancanegara lebih banyak lagi, kita. bisa memberdayakan daya tarik wisata internasional seperti keraton, candi, serta peninggalan kuno lainya,” kata Joko Sutrisno. “Untuk menarik wisatawan domestik atau lokal, kita bisa memberdayakan wisata alam yang kini banyak digari atau membuat wahana wisata baru yang menantang dan menarik.” “Dan jangan lupa, perbanyak atraksi wisata yang dikemas semenarik mungkin dan rutin serta terjadwal. Sebab, atraksi wisata itu salah satu daya tarik wisata, terutama wisatawan internasional,” kata Joko Sutrisno yang juga ketua Kadin Karanganyar. Menurut Joko Sutrisno, pemberdayaan atau pembangunan destinasi wisata jauh lebih penting ketimbang membangun hotel. Sebab, jika yang terjadi lebih banyak hotel ketimbang wisatawan yang berkunjung maka yang muncul persaingan yang tidak sehat, banting-bantingan harga kamar hotel hingga serendah-rendahnya. Dalam kesempatan itu, Joko Sutrisno juga mengatakan, bisnis hospitolity kini sudah jauh berkembang dan tidak hanya bergerak di sektor pariwisata dan perhotelan saja, tapi juga resto, oleh-oleh, kerajinan, dan lainnya. Jika bisnis hospitality di suatu daerah maju maka sumbangan PAD ke pemerintah daerah juga banyak. “Selain itu, yang pasti kemajuan bisnis hospitolity juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.” (*) Editor : Vladimir Langgeng Sumber :