DENPASAR, NusaBali - Sejumlah hotel di kawasan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan diprediksi akan mendapatkan cipratan wisatawan saat pelaksanaan World Water Forum (WWF) yang berlangsung di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung 18-25Mei 2024. Okupansi (tingkat hunian) hotel di Sanur bakal dipastikan akan naik karena wisatawan beralih ke Denpasar. Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Kota Denpasar, Ida Bagus Gede Sidharta Putra saat diwawancarai, Kamis (16/5) mengatakan, ada overflow ke wilayah Sanur karena kawasan Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan penuh dan stop selling. Kendati begitu, dia mengatakan angkanya tidak terlalu signifikan. Kenaikan okupansi akibat dampak WWF di masing-masing hotel berbeda.“Cukup berdampak walaupun tidak signifikan. Setidaknya dengan banyaknya delegasi yang datang itu bisa memenuhi hunian hotel atau overflow di Nusa Dua. Wisatawan lain memilih ke Denpasar walaupun tidak signifikan,” ujar Gus Sidharta. Sementara Wakil Ketua PHRI Bali, I Gusti Ngurah Suryawijaya mengatakan WWF akan diikuti oleh 35 negara dengan estimasi delegasi yang hadir sebanyak 35.000 orang. Hal tersebut akan membuat okupansi kamar hotel khususnya di wilayah Nusa Dua yang menjadi pusat penyelenggaraan WWF terisi 100 persen.Sehingga dengan kondisi tersebut, akan memberikan imbas ke hotel di kawasan Sanur, Kuta hingga Ubud, Gianyar. “Hotel pada umumnya di area Nusa Dua itu akan penuh. Khususnya di ITDC yang ada sekitar 16.000 kamar hotel itu akan penuh sekali,” ungkap Suryawijaya. Menurutnya, dengan penuhnya hunian hotel di Nusa Dua, Kuta Selatan, mereka yang tidak bisa menginap di Nusa Dua, memilih menginap di wilayah lain seperti kawasan Kuta dan Sanur. “Begitu juga bagi para wisatawan yang biasanya check in di Nusa Dua karena penuh, akan beralih. Ini membuat naiknya okupansi bisa sampai ke wilayah Ubud,” ujar pria yang malang melintang sebagai praktisi pariwisata ini.mis