Badung - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meminta asosiasi pariwisata memperkuat pengawasan turis asing di Bali. Penguatan pengawasan turis asing dilakukan imbas video ritual erotis warga negara asing (WNA) di kawasan Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.Ada dua asosiasi pariwisata yang disebut Sandiaga untuk memperkuat pengawasan turis asing di Bali, yakni Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). "Dapat dipastikan ekosistem kami sekarang akan diperkuat, baik dari ASITA maupun PHRI," kata Sandiaga Uno di Kabupaten Badung, Bali, Kamis (16/5/2024).Sandiaga awalnya mengetahui ritual erotis WNA di Ubud setelah viral di media sosial (medsos). Karena itu, Sandiaga mendapatkan saran dari Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), bendesa adat di Ubud, serta masyarakat untuk saling mengawasi. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Sebelumnya, beredar video yang merekam sejumlah WNA melakukan ritual aneh bernuansa erotis dan cabul, viral di medsos. Ritual berbau pornografi itu disebut dilakukan di vila di Ubud, Gianyar, Bali.Dilihat detikBali dari video yang beredar, awalnya terlihat seorang pria brewok dipeluk sejumlah perempuan WNA berpakaian seksi. Mereka meliuk-liuk erotis sembari meraba-raba tubuh pria itu.Selanjutnya ada sejumlah perempuan beradegan seperti menari. Ada yang berlutut dan menjulurkan lidah ke arah perempuan lainnya. Beberapa wanita duduk di kursi dan meliuk-liuk erotis. Ada juga beberapa pria dan wanita berpelukan sembari menggerayangi lawan jenis di depannya.Aksi para WNA tersebut menjadi viral karena dinilai tak menghargai nilai-nilai yang berlaku di Bali. Aksi mereka itu disebut tak pantas.Polisi kemudian bergerak untuk menyelidiki dugaan ritual aneh bernuansa cabul itu. "Satreskrim Polres Gianyar sedang menyelidiki kejadian tersebut," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan, Sabtu (11/5/2024). Simak Video "Tingkat Kepatuhan Wisman di Bali untuk Bayar Pungutan Masih Rendah" [Gambas:Video 20detik] (hsa/hsa)