KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan keberatan dengan adanya larangan study tour yang diterapkan di beberapa daerah di Indonesia. Larangan tersebut merupakan buntut kecelakaan maut bus study tour SMK Lingga Kencana di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar), pada Sabtu (11/5/2024).Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo mengatakan, putusan itu tidak tepat sasaran. Padahal, dia menambahkan, study tour merupakan program pemerintah untuk mendukung pariwisata dan mengenalkan kebudayaan. "Study tour itu bukan masalahnya, yang bermasalah adalah kelayakan kendaraan yang digunakan," kata Deddy, dikutip dari TribunJogja.com. Ketimbang melarang kegiatan study tour, dia menilai, pemerintah seharusnya fokus melakukan pengawasan kelayakan kendaraan darat, laut, dan udara. Baca juga: Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya Pelarangan kegiatan study tour justru dikhawatirkan akan berdampak negatif bagi para pelaku pariwisata di Indonesia, termasuk Yogyakarta. "Bukan hanya PAD tapi merugikan kesejahteraan masyarakat Indonesia, karena pergerakan wisatawan tidak hanya di DIY," ujar Deddy."Memang DIY menjadi pusatnya study tour, tapi daerah-daerah lain itu juga menjadi tujuan study tour. Ini yang harus kita pertimbangkan lagi kebijakan itu," sambungnya. Deddy berharap, kota dan kabupaten di DIY tidak menerapkan aturan serupa karena berpotensi merugikan pelaku pariwisata. "Karena PAD kita ada di situ. Kita melarang orang DIY study tour juga akan berdampak pada daerah lain," ucap Deddy. Baca juga: Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua Senada dengan Deddy, pengusaha sewa sepeda dan skuter listrik di Jogja, Bagas berpendapat bahwa pelarangan study tour bukanlah solusi mengatasi masalah keselamatan kegiatan wisata edukasi. Saat ini, lanjutnya, yang lebih penting adalah meningkatkan pengawasan dan koordinasi antara pemerintah, pelaku usaha pariwisata, dan orang tua siswa. "Penting juga untuk menerapkan standar keselamatan yang lebih ketat untuk kendaraan yang digunakan dalam kegiatan study tour, serta meningkatkan edukasi keselamatan bagi siswa, sopir, dan pelaku usaha pariwisata," pungkasnya. Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul "PHRI DIY: Larangan Study Tour Kurang Bijak, Perketat Pengawasan Kendaraan" Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.