Yogyakarta: Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengkhawatirkan dampak polemik studi tur bagi pelajar sekolah menengah. Situasi ini muncul imbas kecelakaan bus rombongan studi tur di Subang, Jawa Barat, pekan lalu. "Kenapa yang disalahkan studi turnya? Sebenarnya studi tur itu gak bermasalah," kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo, Sabtu, 18 Mei 2024. Ia lantas menganalogikan studi tur pelajar dengan kunjungan kerja pemerintah daerah maupun anggota dewan. Deddy menyebut, persoalan yang mestinya diselesaikan yakni pengetatan dalam mengecek kondisi bus-bus. Menurut dia, studi tur menjadi salah satu bagian mendukung program pemerintah dalam hal wisata di dalam negeri. Ia menganggap studi tur juga mengandung muatan pengenalan kekayaan budaya di nusantara. "Misalnya di DIY ini banyak perguruan tinggi ternama dan itu menjadi objek studi tur supaya siswa mengenal," ujarnya. Deddy mengatakan apabila studi tur dilarang, hampir dipastikan akan berdampak pada iklim pariwisata di Yogyakarta. Ia meminta pemerintah daerah memikirkan matang-matang apabila melarang atau memperketat kegiatan studi tur pelajar. Selain kunjungan wisata, hal yang terdampak mulai dari pelaku UMKM, agen perjalanan, hingga perhotelan. Bahkan, kata dia, pendapatan asli daerah juga bersumber dari pariwisata. "Kecelakaan bisa terjadi di mana saja. Artinya perjalanan harus ada pengecekan baik sarana transportasinya, mau darat, laut maupun udara," kata dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News