PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Adanya imbauan dari Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran soal study tour, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pangandaran pun angkat bicara.Ketua PHRI Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana mengatakan bahwa kecelakaan bus study tour di Kabupaten Subang beberapa waktu lalu diakibatkan kelayakan kendaraan bus yang kurang baik. ”Jadi bukan soal study tour-nya, tapi masalah kendaraan, harus layak jalan dan surat izinnya lengkap,” ucapnya kepada Radartasik.id, Senin, 20 Mei 2024.Baca Juga:Bukayo Saka Menangis Ketika Arsenal Gagal Meraih Gelar Premier League, Mikel Arteta Langsung PidatoMan City Pesta, Manchester United Menderita, Akhiri Musim dengan Posisi Terburuk di Premier LeagueAgus—yang juga komite sekolah—melihat study tour sebagai sesuatu yang tidak terlalu urgen untuk dunia pendidikan. ”Namun secara psikologis anak juga harus diperhitungkan, anak juga ingin main bareng teman-temannya di sekolah melalui kegiatan study tour,” ungkap Agus.Agus menginginkan kegiatan study tour itu yang bisa mengedukasi para pelajar. Dengan demikian, dia mendukung kegiatan study tour tetap dilaksanakan, asal sarana pendukungnya seperti kendaraan bus yang sudah layak jalan disertai dokumen dan izin yang lengkap. ”Pihak sekolah juga tidak boleh memaksa. Misal yang tidak ikut study tour tetap harus bayar, nah itu yang tidak boleh,” tuturnya. Dia mengatakan, untuk saat ini penghentian kegiatan study tour bukan solusi. Namun segala sesuatunya harus dievaluasi.Salah seorang warga Pangandaran, Nina Nuraini (40) mengatakan, study tour memang tidak perlu dihentikan. Namun lebih bagus jika tidak membebani orang tua. ”Karena selama ini orang tua cukup berat cari dana untuk study tour,” terang Agus.Baca Juga:Rasa Lapar Pep Guardiola Mendorong Man City Meraih Gelar Premier League Keempat Berturut-turutFans Arsenal Kena Prank, Kabar Palsu tentang Gol Penyeimbang West Ham di Man City Beredar di Stadion EmiratesSegala sesuatu harus disiapkan dari mulai bayar bus, jajan anak sampai biaya lain-lain. (Deni Nurdiansah)