NTT, KLIK7TV.CO.ID – Manggarai Barat merupakan salah satu dari 5 (Danau Toba, Borobudur, Likupang, Mandalika) destinasi wisata super prioritas yang masuk ke dalam Program Proyek Strategis Nasional yaitu Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Pengembangan kawasan pariwisata yang secara masif dilakukan oleh pemerintah memberikan dampak psikologis terhadap harga komoditi barang dan jasa, salah satunya layanan jasa perhotelan yang turut terpengaruh akibat meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo Kab. Manggarai Barat. Melihat fenomena tersebut, Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Manggarai Barat Silvester Wanggel berharap pemerintah daerah dapat menetapkan standarisasi untuk menyesuaikan kemampuan masyarakat saat melakukan kunjungan wisata. “Berkaitan dengan harga-harga agar pemerintah bisa meenggandeng seluruh stakholder yang berkepentingan untuk sama-sama mengatur mekanisme harga sesuai dengan kepentingan daerah, karena memang belum diatur soal standarisasi harga baik itu hotel non bintang maupun hotel berbintang, jadi harapannya pemerintah daerah bisa mengatur soal harga supaya tidak terkesan perusahaan sesuka hati menaikkan harga. Jadi perlu buatan standarisasi harga” Ungkap Silvester, Senin-Jumat (20/5) Silvester juga mengklaim kunjungan wisatawan dan industri perhotelan di Labuan Bajo terus meningkat setiap tahunnya. “Kunjungan wisatawan Labuan Bajo ini dari tahun ke tahun itu meningkat, sejak Sail Komodo 2013 pertumbuhan industri perhotelan diatas 15%, dengan kondisi sekarang sudah ada 132 hotel yang tersebar di Kota Labuan Bajo, tahun 2023 merupakan kunjungan wisatawan tertinggi mencapai 400.000 lebih wisatawan ” Terang Silvester. Silvester membenarkan perihal inflasi di Labuan Bajo sehingga masyarakat kecil sulit untuk mengikuti harga pasar. “Inflasi di Labuan Bajo itu benar, Labuan Bajo (Manggarai Barat) ini salah satu kabupaten yang tingkat inflasinya tinggi, masyarakat-masyarakat kecil sulit untuk mengikuti dengan harga-harga yang ada di pasar” Akui Silvester. Terkait dengan kelangsungan pariwisata Labuan Bajo kedepan, Silvester berharap seluruh pihak menjaga suistinable dan kelestarian alam serta pihak keamanan terus memberikan rasa aman. “Pariwisata Labuan Bajo supaya tetap terjaga suistinablenya atau berkesinambungan alam, kemudian lingkungannya tetap asri dan rasa nyaman dari pihak aparat keamanan juga tetap memonitoring kegiatan wisata, sehingga ada kesan liburan ke Labuan Bajo aman, nyaman, terkendali” Tutup Silvester. Khnza