Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Menguntungkan Bisnis Hotel dan Restoran, Tapi PHRI Sepakat Cuti Bersama Ditinjau Ulang

JAKARTA, investor.id – Libur dan cuti bersama, ternyata memberi dampak positif bagi pelaku usaha hotel dan restoran. Sebab adanya libur panjang tersebut mendorong masyarakat untuk mendatangi tempat wisata sehingga tingkat keterisian hotel (okupansi) meningkat. Begitupun restoran menjadi ramai dikunjungi. Disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Sutrisno Iwantono, bagi sektor pariwisata, cuti ini memberikan dampak positif karena dengan libur ini orang akan melakukan wisata, dan tentunya akan menginap di hotel dan makan di luar rumah, pasti restoran mempunyai dampak positif. “Begitu juga dengan hotel terutama hotel di luar kota, karena banyak orang kota yang pergi ke luar," ujar Sutrisno kepada Beritasatu.com, Kamis (23/5/2024). Hanya saja, kata Sutrisno, Jakarta sedikit unik dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya. Pasalnya, Jakarta justru penuhnya ketika hari biasa atau kerja karena banyak yang datang ke Jakarta untuk urusan bisnis dan pemerintahan. Sementara pada hari libur justru banyak masyarakat ke luar Jakarta. "DKI Jakarta ini unik, pada hari-hari biasa berbeda dengan hari-hari libur karena hari-hari biasa, banyak tamu itu terkait dengan urusan pekerjaan, karena masih pusat bisnis dan pemerintahan. Pada hari libur, orang-orang Jakarta banyak yang keluar," tandas dia. Meskipun demikian, Jakarta tetap banyak pengunjung pada hari cuti bersama, terutama anak-anak sekolah atau mahasiswa yang berwisata di tempat-tempat bersejarah atau masyarakat umum di daerah sekitar luar Jakarta untuk berwisata ke TMII, Ancol, Monas, dan Ragunan. "Kita tentu berharap orang-orang luar juga masuk ke Jakarta, terutama anak sekolah, mahasiswa untuk bisa berwisata di Jakarta, bisa berkunjung ke museum, LRT, ke TMII, Ancol, Monas, sentral-sentral bisnis, stasiun TV," tandas dia. Sutrisno mengaku sepakat cuti bersama yang terlalu lama perlu dievaluasi dan dikaji lagi agar produktivitas kerja di sektor-sektor lain di luar pariwisata tetap terjaga. Selain itu, pelaku usaha sektor pariwisata dan sektor lainnya juga bisa berkolaborasi agar bisa sama-sama mendapat untung dari cuti bersama. "Itu bagi hotel dan restoran, sementara bagi yang lain bisa berbeda, bagi pabrik, libur terus bisa saja produktivitasnya menurun. Apalagi produktivitas pekerja di negara kita boleh dikatakan tidak mengalami peningkatan, dibandingkan negara-negara lain di ASEAN," pungkas Sutrisno Editor: Maswin ([email protected]) Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+oCMJPFzpWeg0OGZl, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS Berita Terkait Berita Terkini Indeks Berita