Bojonegoro (beritajatim.com) – Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan Jawa Timur merupakan provinsi pertama yang menginisiasi komitmen penggunaan energi non subsidi bagi pelaku usaha pariwisata kelas menengah ke atas. “Kami mengapresiasi pelaku usaha pariwisata yang telah deklarasi anti energi subsidi. Harapannya komitmen serupa dapat direplikasi di provinsi lain oleh seluruh stakeholder dan asosiasi pelaku usaha lainnya agar subsidi energi semakin tepat sasaran,” ujarnya, Minggu (26/5/2024). Menurutnya, penggunaan energi bersubsidi seperti BBM dan LPG yang tidak tepat sasaran, menjadi persoalan yang sedang ramai diperbincangkan. Beberapa waktu lalu, netizen sempat membanjiri komentar negatif pada unggahan artis terkenal yang masih menggunakan LPG 3kg. Mereka secara kompak mengatakan hal tersebut tidak tepat sasaran. Selain itu, kerap kali masih dijumpai hotel restoran kafe pernah disidak oleh Pemerintah karena menggunakan LPG 3kg. Kesadaran masyarakat yang tinggi dibarengi instrumen peraturan yang lebih tegas nampaknya perlu terus diseriusi lagi. “Jika tidak masyarakat akan terus merasakan persoalan yang sama,” tukasnya. Inisiatif positif untuk menggerakkan kesadaran masyarakat akan hal itu dilakukan oleh asosiasi pelaku usaha pariwisata se-Jawa Timur dalam gelaran event Bursa Pariwisata Jatim di Grand City. Sementara Ketua PHRI Jawa Timur dan Badan Komisi Pariwisata Jawa Timur Dwi Cahyono mengatakan sangat mendukung komitmen untuk tidak menggunakan energi bersubsidi bagi pelaku usaha pariwisata kelas menengah ke atas karena akan membantu segala pihak dan segala bidang. “Mudah-mudahan industri pariwisata dapat mendukung sepenuhnya upaya komitmen tadi. Jadi ini memang salah satu langkah yang sudah kita lakukan untuk tidak mengambil dari yang berhak mendapat subsidi dari pemerintah,” katanya. “Kami juga merasa bangga sekali bisa berkomitmen di acara hari ini. Dan kami tinggal mengimplementasikan kepada seluruh anggota kami, untuk bisa berpartisipasi supaya program ini dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya. Untuk diketahui, penandatanganan komitmen itu diikuti oleh asosiasi pelaku usaha pariwisata yang terdiri dari Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI). Penandatanganan oleh para ketua asosiasi tersebut disaksikan oleh Dwi Marhen Yono selaku Direktur Pemasaran Kemenparekraf RI, Evy Afiana Sari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, dan Area Manager Commrel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi. [lus/aje] Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita