Foto: Capella Hotel, Sentosa Island, Singapura jadi tempat Taylor Swift menginap selama konser di Singapura. (AFP/ROSLAN RAHMAN) Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, oversupply tak bisa dihindari hotel-hotel di Jakarta apabila pusat pemerintahan nantinya resmi pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Ini karena, okupansi hotel tak terlepas dari kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) yang diselenggarakan oleh pemerintah. "Jika memang benar-benar semua pemerintahan itu pindah ke sana (IKN), tentu ketersediaan dari fasilitas, kalau bicara hotel itu pasti akan menjadi oversupply. Itu sudah pasti," kata Maulana kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/6/2024). Maulana menjelaskan, okupansi hotel seluruh Indonesia 40%-60% nya ditopang oleh kegiatan pemerintah. Sehingga, jika pusat pemerintahan seluruhnya pindah ke IKN, tentu akan timbul dampak negatif terhadap pendapatan pengusaha hotel yang berada di Jakarta. "Karena kalau kita bicara wisnus (wisatawan nusantara) itu kan waktu liburnya hanya tertentu saja, begitu juga wisman (wisatawan mancanegara). Kemudian, Jakarta itu sendiri bukan destinasi utama leisure (hiburan), tapi MICE. Jadi kota bisnis dari dulunya, otomatis ketergantungannya kepada pemerintah cukup besar," jelasnya. Foto: Proyek pembangunan Istana Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)Proyek pembangunan Istana Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden) "Apalagi jika IKN itu disiapkan dengan segala fasilitas yang bisa menampung berbagai macam atraksi. Ini yang mesti hati-hati," imbuh dia. Dengan adanya kondisi seperti itu, menurutnya, pelaku usaha yang ada di Jakarta secara otomatis akan merasa khawatir. Karena, yang tadinya pasar berada di Jakarta, nanti akan berpindah ke IKN, sehingga pendapatan dari market mereka pun akan berkurang. "Segmen market mereka yang tadinya cukup besar dari pemerintah, pasti kalau pindah itu tentu akan ada pengurangan, nggak mungkin akan sama. Pasti ada pengurangan pasarnya," pungkasnya. [Gambas:Video CNBC] Artikel Selanjutnya Bos Hotel Ungkap Efek Seram Pajak Hiburan Sampai 75% (wur)