Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Beberapa hari terakhir, sejak pelaksanaan Rakernas ke 17 APEKSI yang digelar di kota Balikpapan berimbas pada tingkat hunian hotel yang penuh dan harga yang melonjak hingga mencapai puluhan juta. Hal tersebut terlihat dari beberapa platform penyediaan penginapan kamar hotel. Ketua Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Balikpapan Sugianto mengatakan, bahwa sebenarnya kamar hotel tersebut sudah terisi dengan tamu hotel. Namun, pemilik hotel mematok harga yang tinggi, hal ini merupakan strategi pemasaran, agar hotel tersebut tetap mendapatkan exposure serta positioning di beberapa platform penyediaan penginapan kamar hotel. “Jadi sebenarnya ini hanya merupakan strategi dari pemilik hotel, agar hotel tersebut tetap mendapatkan exposure serta positioning di beberapa platform penyediaan penginapan kamar hotel,” kata Sugianto ketika diwawancarai wartawan, Jumat (7/6/2024). Ia menghimbau kepada seluruh anggota PHRI Balikpapan untuk tidak melakukan hal tersebut. Sebab hal itu dapat merusak citra kota Balikpapan. “Dengan tarif hotel yang tidak wajar dapat berdampak buruk terhadap citra Balikpapan sebagai destinasi wisata. Hal ini dapat membuat masyarakat tidak ingin berkunjung ke Balikpapan, sehingga dapat menghambat pemulihan sektor pariwisata. Dia meminta kepada seluruh anggota PHRI agar tidak melakukan hal ini lagi sebagai strategi, sehingga jika kamar kosong, yang tidak usah dimasukan lagi harganya, tulis saja kamar hotel full. “Jadi kami mohon kepada seluruh anggota untuk menjaga tarif hotel agar tetap wajar dan tidak merugikan masyarakat yang akan berkunjung ke Balikpapan,” pungkasnya. (Djo)