TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Indonesia perlu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7 hingga 8 persen pada 2045 mendatang untuk menjadi negara maju. Berbagai sektor yang bisa mendongkrak perekonomian perlu didorong untuk mencapai target tersebut. Salah satunya sektor pariwisata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, industri pariwisata bisa menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkualitas. "Untuk capai 8 persen perlu banyak sektor dikembangkan. Dalam hal ini industri pariwisata dapat kembali menjadi sumber pertumbuhan inklusif yang baik dan berkualitas. Jadi saya mendukung pariwisata dapat dan harus berperan," kata Sri Mulyani, dikutip dari Kontan.co.id. Menurut Sri Mulyani, Indonesia berpotensi mengembangkan industri pariwisatanya karena memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Di samping itu, Indonesia juga kaya akan warisan budaya. Pun dengan tersedianya sektor pariwisata halal dan perhotelan yang mempunyaid daya tarik tersendiri. Meski begitu, kata Sri Mulyani, untuk mengembangkan industri pariwisata memang tidak mudah. Menurutnya akan selalu ada tantangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan potensi tersebut. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Sulawesi Selatan (Sulsel) Anggiat Sinaga mengaku seguju bahwa industri pariwisata bisa menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif. “Saya setuju terkait statemen Menteri Keuangan RI Sri Mulyani karena sesungguhnya kalau mau menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang merata, seriusi urus kepariwisatan, karena pariwisata itu ada di setiap sisi kehidupan manusia,” kata Anggiat, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Minggu (9/6/2024). Menurut Anggiat, sektor pariwisata Sulsel tidak kalah hebat dengan pariwisata daerah lainnyaz Terbukti, kata dia, hanyak desa wisata lahir dari Sulsel. “Hal ini memberi penguatan bahawa masyarakat desa pun sudah paham terkait pariwisata,” jelas Anggiat.