Karangasem - Okupansi atau tingkat hunian hotel di Kabupaten Karangasem, Bali, masih rendah. Padahal, saat ini merupakan momen libur panjang sekolah. Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Karangasem, okupansi hotel saat ini rata-rata hanya terisi 55 persen."Masih belum begitu kelihatan dampak dari libur panjang terhadap tingkat hunian hotel di Karangasem, masih sepi sampai saat ini," kata Ketua PHRI Kabupaten Karangasem I Wayan Kariasa, Minggu (23/6/2024).Padahal, awalnya ia berharap tingkat hunian hotel pada Juni 2024 bisa mencapai 70 persen. Sebelumnya, Kariasa memprediksi libur panjang anak-anak sekolah bisa menarik wisatawan domestik dari wilayah Jawa dan sekitarnya untuk menginap sembari liburan di Karangasem. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT "Namun kenyataannya tidak sesuai harapan, karena tingkat okupansi hotel masih di angka 55 persen. Hanya meningkat 5 persen dari bulan-bulan sebelumnya," ujar Kariasa.Menurutnya, ada beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya okupansi hotel. Yakni, wisatawan domestik belum tertarik menginap di Karangasem karena kurangnya promosi wisata seperti atraksi budaya. Di Karangasem juga minim event."Karena wisatawan domestik waktu liburnya singkat. Jadi untuk dapat menarik mereka agar datang dan menginap di Karangasem perlu sesuatu yang berbeda. Jadi saya harap pemerintah bisa mencarikan solusi," tutur Kariasa.Sejauh ini, wisatawan mancanegara masih mendominasi hunian hotel di Karangasem. Jumlah mereka mencapai 65 persen. Sisanya baru turis domestik yang rata-rata waktu menginap juga masih rendah, yakni satu sampai dua hari saja."Saat ini memang terjadi peningkatan dari wisatawan domestik yang menginap tapi masih sangat sedikit," kata Kariasa. (hsa/hsa)