PADANG, HARIANHALUAN.ID — Rentetan kejadian bencana alam yang menerjang sejumlah Kabupaten Kota di Sumatra Barat beberapa waktu lalu, berdampak signifikan terhadap penurunan geliat aktivitas ekonomi para pelaku industri penunjang pariwisata Sumbar.Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatra Barat, Rina Pangeran menyebut, rentetan kejadian bencana yang terjadi di beberapa daerah, bahkan membuat tingkat hunian atau okupansi hotel di Sumbar, turun hingga menjadi 40 persen dibandingkan hari-hari biasa.“Okupansi rate hotel Sumbar biasanya sekitar 70 sampai 80 persen. Namun setelah bencana, Okupansi hotel drop sampai 40 persen. Teman-teman di ASTINDO juga bilang begitu. Banyak yang cancel,” ujarnya kepada Haluan saat konferensi pers di kantor Diskominfotik Sumbar Jumat (21/6) lalu.Menurut Rina, dampak dari kejadian bencana yang bahkan telah memutus akses jalan nasional utama di kawasan Lembah Anai itu, adalah tutupnya hampir seluruh restoran yang beroperasi di Kota Panjang.Sementara di daerah tidak terdampak bencana lainnya pun, sepertinya juga tidak terlihat adanya pola perpindahan wisatawan ke daerah-daerah yang relatif aman dan tidak terdampak bencana.“Makanya kita berharap agar pemerintah bersuara untuk memberikan jaminan kepada wisatawan bahwa Sumbar sudah bangkit dan siap menerima kunjungan wisata ,itu yang kita harapkan,” ungkapnya.Ia menegaskan, kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Sebab kenyataannya, sektor pariwisata adalah salah satu lokomotif ekonomi utama mayoritas masyarakat Sumbar disamping sektor pertanian.Oleh karena itu, ia mengapresiasi gerak cepat Pemprov Sumbar yang telah merumuskan sejumlah langkah kongkrit pemulihan sektor pariwisata Sumbar pasca bencana“Pemerintah sudah mengeluarkan rencana antisipasi teknisnya bagaimana, kita ingin wisatawan datang kembali sesuai target 5,8 juta kunjungan pada bulan Juni ini,” ucapnya..Ia meyakini, dengan bantuan kalangan media yang terus menghembuskan berita-berita kabar positif terkait kebangkitan kembali sektor pariwisata, target kunjungan wisatawan ke Sumbar yang telah ditargetkan sebesar 13,4 juta dipenghujung tahun nanti akan bisa tercapai.“Apalagi di Riau itu tamu banyak sekali , sebab disana mereka tidak punya banyak lokasi wisata. Sementara di Sumbar. Itu sangat luar biasa sekali,” ucapnya“Bahkan orang datang kesini hanya untuk berburu kulinernya yang lezat, itu yang kita harapkan. Media harus terus menyuarakan bahwa Sumbar kini telah bangkit kembali,” tambahnya.Rina juga mengaku, untuk menyongsong kebangkitan kembali sektor pariwisata Sumbar pasca bencana, dirinya bersama para pengusaha hotel Sumbar lainnya, telah memunculkan banyak sekali promo menginap.Sebab sejak terjangan bencana alam beberapa waktu lalu, banyak sekali tamu-tamu yang memutuskan membatalkan kunjungannya ke Sumbar“Semoga pada momen libur sekolah nanti kita bisa menerima banyak tamu lagi, dulunya di Bukittinggi itu saat weekend sering kali penuh. Kalau Bukittinggi sudah penuh ,nanti biasanya Kota Padang akan menerima limpahannya,” pungkasnya. (h/fzi)