Harianjogja.com, BANTUL—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bantul mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul mengkaji keberadaan pusat perbelanjaan modern (mall) untuk menunjang peningkatan wisatawan. Ketua PHRI Bantul, Yohanes Hendra menyampaikan lama tinggal wisatawan di Bantul masih berada di bawah dua hari. Padahal, mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Bantul merupakan wisatawan domestik, yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jabodetabek. BACA JUGA: KAI Lakukan Perubahan Jam Keberangkatan 17 KA Jarak Jauh per 1 Juli 2024 di Stasiun Pasar Senen dan JatinegaraDia menilai wisatawan domestik memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan dengan wisatawan mancanegara. Saat berkunjung ke suatu daerah, katanya, wisatawan domestik tetap berbelanja di pusat perbelanjaan modern atau mall di daerah yang dikunjungi. Karena itu, lanjut Hendra, Pemkab perlu mengkaji terkait keberadaan mall di Bantul."Mall dan sebagainya perlu, walupun di kota besar banyak mall. Mereka [wisatawan] akan mencoba melihat membandingkan, karakteristiknya berbeda dengan wisatawan mancanegara yang butuh leght of stay mancanegara yang butuh lama," katanya, Jumat (28/6/2024).Menurutnya dengan meningkatkan infrastruktur penunjang pariwisata di sisi selatan DIY, maka akan berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan di Bantul.BACA JUGA: Jumlah Penumpang Kereta Cepat WHOOSH Tembus 22.249 dalam Sehari, Rekor Terbanyak Penumpang HarianMenurut Hendra, keberadaan program strategis nasional seperti Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di wilayah Bantul diperkirakan akan meningkatkan jumlah masyarakat yang melintasi Bantul. Menurutnya Pemkab Bantul perlu memberikan fasilitas penunjang guna meningkatkan kenyamanan masyarakat melintas ke Bantul."Kami berharap jika ada mall masyakarat dapat melintas sekaligus berkunjung ke beberapa destinasi wisata di Bantul," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News