GIANYAR – I Gede Baskara Karilo terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Gianyar dalam Muscab ke-5, Rabu (3/7). Selesai Muscab, I Gede Baskara Karilo langsung dilantik. Hadir pada kesempatan itu Ketua PHRI Bali, Prof Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, dan Ketua PHRI se-Bali. Ketua PHRI periode 2019-2024 Pande Adityawarwan usai acara menjelaskan, dirinya memang tidak mengajukan diri dalam kepengurusan PHRI Gianyar periode 2024-2029. Hal tersebut selain untuk regenerasi kepengurusan, juga sesuai kesepakatan bersama bahwa setiap ketua PHRI Gianyar hanya menjabat satu periode.“Kita di Gianyar sudah ada komitmen 1 periode saja. Ini Muscab ke 5, jadi kita sudah punya 4 mantan,” ujar owner Ubud Village Resort dan Spa tersebut.Kata dia, seseorang boleh dilantik sebagai ketua PHRI Gianyar tanpa batas periode, semasih anggota menghendaki atau yang bersangkutan ingin mengajukan diri kembali.“Awalnya PHRI boleh menjabat hanya 2 periode, tapi setelah Rakernas ada kebijakan, jika yang bersangkutan diinginkan atau ingin mengajukan diri, boleh dipilih kembali,” ujarnya.Ditanya terkait yang diharapan untuk periode 2024-2029 ini, Adit mengatakan bahwa industri pariwisata sudah kembali normal, pasca pandemi Covid-19. Namun, di balik geliat pariwisata ini, terdapat sisi positif dan negatif.“Positifnya perputaran ekonomi lancar. Kalau negatifnya, sejauh ini terdiri dari dua hal, mulai dari dampak lingkungan dan sosial. Secara lingkungan, terjadi banyak pencemaran lingkungan karena sampah, dan berkurangnya lahan terbuka hijau karena massifnya pembangunan pariwisata,” ujarnya.Sementara dari segi sosialisasi, pihaknya beharap investor lebih banyak berbuat pada masyarakat. Seperti saat ada upacara, investor ikut terlibat baik dari segi tenaga atau dana, dan investor juga harus ikut menjaga kesucian pura.Bercermin dari hal tersebut, Adit menyarankan agar pengurus PHRI Gianyar yang baru, lebih mengeratkan kerjasama dengan seluruh stakeholder, berkolaborasi lintas asosiasi, dan tentunya menjadi partner pemerintah. Bersama-sama menjaga agar pariwisata Gianyar tidak kebablasan, supaya tidak ditinggalkan wisatawan.Sementara Ketua PHRI Gianyar yang baru, I Gede Baskara Karilo mengatakan, ada berbagai tantangan yang harus diselesaikan dalam masa kerjanya lima tahun ke depan, seperti pembenahan infrastruktur destinasi pariwisata di Kabupaten Gianyar, memajukan SDM pariwisata Gianyar serta menyudahi perang komisi pada restoran, yang seharusnya adalah perang kualitas.“Tentu kami mengharapkan dukungan semua pihak dalam mewujudkan pariwisata Kabupaten Gianyar lebih baik ke depannya,” ujar owner Wapa Di Ume Ubud ini.Sementara Cok Ace memaparkan bahwa pariwisata Gianyar tidak punya pantai pasir putih yang menjadi daya tarik pariwisata, tidak ada sunset, namun kekayaan pariwisata Gianyar hanyalah budaya.“Saya sangat khawatir, sebab saat ini banyak pihak yang acuh terhadap lingkungan. Kita seolah-olah tidak berdaya, jangankan berbuat, berbicara pun kita tak berdaya. Padahal investasi kita terancam. Untuk itu, mari kita bergerak memberikan arahan pada semua pihak, agar menjaga budaya kita,” ujarnya. (jay) TERKINI3 Juli 2024Pusat Belum Realisasikan Pendanaan Kantong Parkir Kawasan Ubud2 Juli 2024IKLIM Gandeng Musisi Dorong Kesadaran Masyarakat Indonesia Atasi Krisis Iklim1 Juli 2024Bantuan Pusat untuk Perbaikan Subak di Gianyar Tak Kunjung Terealisasi1 Juli 2024Komisi IV DPRD Kabupaten Gianyar Monev Bidang Ketenagakerjaan1 Juli 2024Pj Bupati Tagel Wirasa Minta Perbekel Tingkatkan Kapasitas SDM dan Kawal Pilkada 20241 Juli 2024Kemacetan Ubud Makin Parah, Ini Kata Ketua MTI27 Juni 2024Pasar Rakyat Gianyar Banjir, Kadis Perindag : Pedagang Buang Sampah di Drainase26 Juni 2024Gorong-gorong Jebol di Samplangan Banyak Makan Korban26 Juni 2024Kisah Sejoli Buang Bayi di Pantai Masceti Gianyar26 Juni 202443,31 Gram Sabu Berakhir Jadi ‘Jus’