KUNINGAN (MASS) – Hanyen Tenggono resmi dilantik sebagai Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Kuningan bersama jajaran kepengurusan lainnya, Rabu (3/7/2024) kemarin. Pelantikan kepengurusan dibawah nahkoda Hanyen digelar di Hotel Santika Premiere – Linggarjati. Pasca pelantikan, Hanyen menyebut PHRI merupakan wadah antara pemilik hotel, restoran yang bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintahan dan lembaga pendidikan yang menunjang industry tersebut. Ia bahkan optimis, dengan hubungan baik antar stakeholder bisa mendatangkan lebih banyak pelancong ke Kuningan. “Dengan adanya hubungan yang baik antara stakeholder akan menggandakan lebih banyak kunjungan,” kata Hanyen, yakin. Dikatakan Hanyen, PHRI banyak berharap agar kedepan peraturan tentang RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) di Kabupaten segera disahkan. “Sehingga para pengusaha (investor) tidak bingung mana kawasan yang bakal jadi kawasan wisata,(mana yang bukan kawasan),” tuturnya. Soal hotel di Kuningan sendiri, kata Hanyen saat ini baru ada sekitar 10 hotel yang tersertifikasi, bintang 3 dan baru 1 hotel bintang 4. Sisanya adalah hotel yang berlum tersertifikasi. Untuk restoran sendiri di Kuningan cukup banyak, namun yang tergabung dalam PHRI baru sekitar 18 saja. Ditanya perihal insiden berdarah yang terjadi di hotel kelas melati baru-baru ini, Hanyen mengaku hal tersebut jadi pembelajaran bagi semua pihak terutama pengelola hotel. Ia mengamini memang mungkin ada yang perlu diperketat, mengingat dalam insiden itu korban mulanya tidak diketahui karena tidak masuk menyetorkan identitas. (eki)