Mataram (Suara NTB) – Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, Ni Ketut Wolini, dua bulan menjelang MotoGP, okupansi hotel di NTB khusunya pulau Lombok sudah mencapai 75 persen. Yang paling banyak di booking adalah hotel yang ada di kawasan Mandalika, Mataram, dan Senggigi. “Okupansi dengan adanya kegiatan ini bisa 70 sampai 75,” ujarnya kepada Suara NTB setelah laporan BPPD kepada Pj Gubernur NTB, Selasa, 16 Juli 2024. Dari tiga kawasan tersebut, hotel-hotel yang ada di Mandalika dikatakan sudah full booking karena pusat gelaran MotoGP ada di kawasaan tersebut. Ia mengatakan okupansi hotel ini mengalami peningkatan dibanding bulan-bulan sebelumnya. Dari 75 persen okupansi hotel tersebut di dominasi oleh wisatawan asal negara Australia. “Kalau trendnya si sekarang ini Australia yang paling banyak berkunjung,” ucapnya. Namun, jika dibandingkan dengan perhelatan MotoGP tahun sebelumnya, terdapat sedikit penurunan jumlah pengunjung untuk tahun ini, yang mana jumlah okupansi hotel di dua bulan menjelang MotoGP ini tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. “Sekarang ini sudah ada booking-booking hotel, namun tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Tahun pertama, kedua, sudah full. Tapi sekarang belum, masih ada kamar yang kosong,” lanjutnya. Ia mengatakan animo masyarakat untuk menyambut gelaran MotoGP Mandalika tahun ini tidak setinggi tahun sebelumnya. Yang mana di tahun sebelumnya, beberapa bulan menjelang perhelatan hotel-hotel yang ada di Lombok sudah mulai full terisi oleh wisatawan. Adapun saat ditanyai jumlah total berapa kamar yang sudah terbooking, Wolini mengatakan pihaknya belum mengetahui secara pasti karena angka ini terus bergerak, dan akan dilakukan evaluasi setiap akhir bulan. “Ndak bisa kita jumlahkan per hari, karena bergerak terus, nanti biasanya akhir bulan kita evaluasi,” tambahnya. Memasuki bulan High Session atau tingginya kunjungan wisatawan ke NTB, Wolini mengatakan biasanya akan terjadi peningkatan harga kamar hotel karena permintaan yang cukup tinggi. Pun menurutnya, peningkatan harga hotel ini tidak dipermasalahkan, sesuai dengan Peraturan Gubernur yang mengatakan bisa menambah harga hotel sampai dengan tiga kali lipat. “Hotel menjual sesuai dengan Pergub No. 9 tahun 2022, sesuai dengan itu. Kita berusaha menekan peningkatan harga seminimal mungkin sesuai dengan Pergub. Di SK Gubernur boleh dua kali lipat, tiga kali lipat,” jelasnya. Untuk hotel yang bisa menaikkan harga kamar hotel sampai dengan tiga kali lipat diperuntukkan untuk hotel yang berada di zona terdekat dengan perhelatan MotoGP, yang mana ialah kawasan Mandalika, zona kedua ada diluar kawasan Mandalika, namun masih berada di kawasan Lombok Tengah, selanjutnya ada zona ketiga, yaitu hotel yang ada di kawasan Mataram, Senggigi, KLU, dan sekitarnya. (era)