DENPASAR, NusaBali - Pelaku pariwisata Bali optimistis kegiatan meeting, incentive, convention dan exhibition (MICE) membantu mendongkrak kunjungan wisatawan, terutama wisatawan mancanegara (wisman). Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, kalangan pelaku pariwisata menilai akan berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi Bali. Sejumlah event ‘besar’ tingkat nasional maupun internasional dijadwalkan berlangsung di Bali. Di antaranya Indonesia Bertutur, Kongres Ikatan Konsultan Pajak Indonesia 2024, Hospital Management Asia 2024 dan ACIIA Regional Conference pada bulan Agustus, Indonesia Africa Forum (IAF) 2024, Mercedes Benz World Day pada September 2024, Bali Pink Ribbon pada bulan Oktober 2024, serta Asian Pacific Digestive Week (APDM) 2024 bulan November. Termasuk juga Ajang Bali International Airshow 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Event tersebut tentu saja angin segar bagi pelaku pariwisata. “Terlepas dari isu utama yang dibahas, dari sisi pariwisata setiap MICE tentu membawa dampak pada pariwisata Bali,” ujar I Ketut Jaman, CEO PT Melali Bali MICE, Rabu (31/7).Dikatakan Jaman, setiap event apalagi yang berskala internasional, pasti membawa dampak bagi Bali. Pertama, dampak langsung, yakni di sisi ekonomi, setidaknya bagi masyarakat sekitar. Kegiatan dan perguliran ekonomi pasti terjadi. Hal itu karena ada aktivitas, transaksi modal dan barang, dalam rangka mendukung pelaksanaan event.Kedua, dampak tak langsung, Jaman menyebut setiap ada event yang diselenggarakan di Pulau Dewata akan membawa citra dan image bagi Bali, sebagai tempat penyelenggara. Apalagi Bali memiliki infrastruktur yang memadai, mulai dari venue, akomodasi dan aksesilibitas dan lainnya. “Karena itu semakin banyak Bali mampu menyelenggarakan MICE, semakin baik bagi Bali,” tegasnya.Selain itu, setiap event international tentu dipantau dimonitor media internasional. Termasuk dari negara-negara maju yang menjadi pasar pariwisata Bali. “Ini akan memberi citra Bali sebagai tempat destinasi wisata,” imbuh Jaman.Khusus terkait event Indonesia Africa Forum (IAF) 2024 yang akan digelar di Nusa Dua, menurut Jaman menjadi moment untuk meningkatkan promosi Bali untuk mengundang wisatawan dari Afrika, itu melanjutkan rintisan kehadiran wisawatan Afrika yang sudah lebih awal ke Bali, di antaranya dari Afrika Selatan. “Itu sudah sejak tahun 1990-an,” kata Jaman yang juga Dewan Pengurus Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) Bali.Sebelumnya Sekretaris PHRI Bali Perry Markus, mengatakan IAF 2024 akan diikuti 37 negara. Sedang delegasi dan berikut dengan rombongan serta wisatawan diperkirakan mencapai 20 ribu. Karena itu, tentu akan berdampak positif bagi pariwisata Bali. “Akan menambah kedatangan wisman,” katanya.Dia meyakinkan, PHRI sendiri sudah melakukan persiapan untuk itu. Sepert mengikuti rapat koordinasi (rakor) keamanan dengan pihak terkait. 7 k17