JAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkapkan pengusaha hotel lokal masih belum berani berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdami mengungkapkan, meskipun pemerintah menyiapkan beragam insentif, pengusaha hotel lokal masih belum berencana untuk berekspansi ke IKN. “Ini tidak ada kaitannya sama insentif yang diberikan pemerintah, tapi masalah permintaan. Kalau dikasih insentif tapi tidak ada tamu di hotel, masih tidak berani investasi," ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Senin (12/8/2024).Baca juga: PHRI: Akun Google Bisnis Ratusan Hotel Diretas, Nomor Telepon dan Rekening Diubah Lebih lanjut Hariyadi mengatakan, kegiatan pemerintah saja belum cukup untuk meningkatkan kunjungan ke IKN. Namun salah satu hal yang bisa mendongkrak angka kunjungan ke IKN adalah kegiatan bisnis.“Contohnya Ibu Kota Kanada, Ottawa. Di sana kunjungan sepi karena hanya kegiatan pemerintahan, sedangkan mayoritas kunjungan terjadi di Vancouver atau Montreal,” jelasnya. Di sisi lain, Presiden Joko Widodo meresmikan peletakan batu pertama atau groundbreaking tanda dimulainya pembangunan proyek Nusantara International Convention Center and Hotel Kota Nusantara (IKN), Senin (12/8/2024). Menurut Jokowi, proyek yang digarap kelompok konglomerat Sukanto Tanoto, Royal Golden Eagle (RGE) Group tersebut akan selesai pada 24 bulan mendatang atau sekitar tahun 2026. "Tadi Pak Bernard Richard (Direktur Utama RGE) membisikkan kepada saya, saya tanya pasti kalau pas groundbreaking. 'Selesai kapan? 24 bulan pak, tapi mungkin bisa dipercepat pak'," ujar Jokowi dalam sambutannya, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden. Baca juga: Pembangunan Istana Wapres di IKN Dimulai, Bakal Telan Biaya Rp 1,45 Triliun Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.