Waspada Banyak Hotel Kena Retas dan Rugikan Konsumen! Ini Modusnya Akun Bisnis Hotel di Jakarta hingga Makassar Diretas, Data Pengunjung Tersebar? Tim Kampanye Trump Akui Alami Peretasan, Tuding Iran sebagai Pelakunya Liputan6.com, Surabaya - Perkumpulan General Manager Hotel, Casa Grande Jawa Timur mengimbau kepada seluruh pengelola hotel mewaspadai aksi peretasan akun yang dapat merugikan pelanggan hingga bisnis perusahaan. "Kami imbau untuk seluruh hotel di Jawa Timur terus waspada jangan sampai kejadian ini menimbulkan kerugian yang sangat besar. Saat ini yang bisa kami lakukan adalah dengan menginformasikan kepada tamu terkait nomor resmi di sosial media maupun di setiap sosial media staf," ujar Ketua Casa Grande Jawa Timur S Wardoyo, di Surabaya, Senin (12/8/2024). Sejumlah hotel di Jawa Timur mengalami peretasan dari pihak yang tidak bertanggung jawab dengan melakukan peretasan di akun Google Bisnis masing-masing hotel. "Sejak Minggu, 11 Agustus 2024 pukul 07.00 WIB hingga Senin pagi hacker masih meretas Google Business dengan menambahkan nomor kontak yang bukan milik hotel di bagian nama hotel dan alamat hotel. Selain itu, peretas juga merubah titik Google Maps di tempat lain," ujarnya. Hotel yang dia kelola, lanjutnya, juga mengalami peretasan pada akun Google Bisnisnya. "Google Business milik KHAS juga mengalami hal yang sama. Ini menjadi perhatian khusus buat kami. Karena akan merugikan kami sebagai perusahaan dan tentunya tamu kami,” ucap pria yang juga General Manager Cluster KHAS Surabaya dan Gresik itu. Yoyok sapaan akrabnya, menjelaskan modus yang digunakan oleh peretas tersebut dengan menawarkan harga jauh lebih murah dari normalnya. "Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat tidak langsung tergiur dengan penawaran yang dirasa tidak masuk akal," ucapnya. Saat ini, kata Yoyok, semua hotel telah mengupayakan untuk memulihkan Google Business yang dipergunakan agar kembali normal dan menghapus nomor kontak milik peretas. “Saat ini, untuk menghubungi hotel dan bisnis lainnya, jangan menggunakan info yang tercantum di Google Maps. Akan tetapi hubungi langsung dari alamat dan nomer telepon yang di website. Akan lebih baik apabila menghubungi salah satu contact person yang telah dikenal di hotel dan bisnis-bisnis lainnya untuk akurasi,” ujar Yoyok. Yoyok menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan kerugian akibat peretasan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab itu. Selain hotel yang dia kelola, hal senada juga dialami oleh beberapa hotel lain, seperti Java Paragon, Deka Hotel, Fave Rungkut, bahkan hotel di luar Surabaya seperti Java Lotus Hotel Jember. Sementara itu, GM Java Lotus Hotel Jember Jeffrey Wibisono V mengatakan peretas telah menambahkan Nomor WhatsApp yang tidak bertanggung jawab di Google Business milik hotelnya. “Mereka masuk ke edit address dengan menambahkan nomer WA yang bukan milik hotel dan business entity lainnya. Sehingga apabila ada tamu hotel yang menelepon seolah-olah mereka adalah petugas reservasi hotel. Langsung transaksi minta DP, padahal pihak hotel tidak ada ketentuan untuk hal ini. Ini sangat merugikan pihak hotel dan tamu,” ucap Jeffrey.Salah satu yang terkena dampak diretasnya Pusat Data Nasional adalah Kemendikbudristek. Mendikbudristek melaporkan lebih dari 800 ribu data calaon penerima Kartu Indonesia Pintar atau KIP telah hilang.* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.