SOLOPOS.COM - Ilustrasi hotel. (Freepik.com) Solopos.com, SOLO — Aksi pemalsuan data pada akun Google Bisnis di sektor perhotelan juga terjadi di Solo. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo saat ini juga masih terus berkordinasi untuk mengatasi persoalan tersebut. Humas PHRI BPC Solo, Wening Damayanti, mengatakan hampir semua hotel di Solo mengalami peretasan peretasan tersebut. “Jadi memang teridentifikasi banyak yang diretas, itu di hari Minggu [11/8/2024]. Pada saat ada banyak teman-teman hotel yang akhirnya sharing di grup besar keanggotaan PHRI mengenai peretasan ini,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (13/8/2024). Promosi Harga Emas Terus Naik, Waktunya Investasi untuk Masa Depan! Dari peretasan tersebut, ada yang nomor telepon hotel diganti, ada yang Lokasi hotel di Google Maps dipindah, ada yang nama hotelnya diganti, dan lainnya. Bahkan menurutnya dari penggantian nomor telepon tersebut sudah memakan korban. Sebab ada tamu-tamu hotel yang bertanya mengenai reservasi ke nomor palsu, kemudian diarahkan ke nomor-nomor rekening yang diberikan oleh para penipu tersebut. Terkait hal itu, PHRI Solo telah berupaya melakukan koordinasi. Dia mengatakan, pada Senin (12/8/2024), PHRI Solo telah melakukan koordinasi dengan para petugas IT hotel. “Selain mengundang petugas IT di semua hotel, kami juga mendatangkan expert untuk membedah masalah ini,” kata dia. Di sisi lain, Bidang Hukum PHRI juga melakukan koordinasi untuk membahas langkah yang akan diambil ke depannya. Dia mengatakan secara organisasi, dari PHRI Pusat juga sudah mengambil langkah dengan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melaporkan kejadian tersebut. “Saat ini untuk langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengamankan akun-akun google anggota PHRI, sudah dibagikan kepada seluruh anggota. Dengan begitu masing-masing anggota bisa melakukan tindakan secara mandiri. Namun seandainya ada anggota yang tidak memiliki petugas IT dan kesulitan, maka dari PHRI akan menerjunkan tim untuk membantunya,” lanjut dia. Selain itu dari PHRI juga menyarankan untuk para anggota membuat surat pernyataan mengenai nomor telepon resmi yang dipakai untuk reservasi dan sebagainya. Jadi selain nomor tersebut, dari pihak hotel juga tidak bisa bertanggung jawab. Menurut Wening, hingga saat ini hingga Selasa (13/8/2024), aksi peretasan tersebut masih terjadi. Untuk itu dari pihak hotel juga masih terus melakukan cek akun masing-masing. Sebab meski nomor telepon yang diubah oleh pelaku peretasan dikembalikan lagi ke nomor semula, juga masih bisa diretas atau diganti lagi. dikatakan bahwa dari list sementara untuk nomor HP palsu yang dicantumkan di akun-akun yang diretas, jumlahnya sudah di atas 20 nomor. Dikutip dari antaranews.com, Ketua Umum PHRI Hariyadi BS Sukamdani menyatakan peretasan tersebut terjadi di sejumlah daerah, termasuk Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan wilayah lainnya. “Terjadi di sejumlah wilayah, tadi dilaporkan di Jawa Timur itu 92 hotel terdampak, Jawa Tengah 156 hotel, di Lampung delapan hotel, dan masih kita kumpulkan terus data-data di wilayah lainnya,” kata Hariyadi dalam jumpa pers, Senin. Baca Juga Dipimpin Sektor Energi, IHSG Awal Pekan Ditutup Menguat Kisah Petani Tebu Sragen, Jaga Ketahanan Pangan Daerah Lewat Program Makmur KAI Hadirkan Promo Panjat Pinang, Ada Potongan Harga hingga Flash Sale Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.