SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG - Sebanyak lebih kurang 60 akun bussines perhotelan yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Barat (Sumbar), diretas oleh hacker yang tidak bertanggungjawab. Hal tersebut diungkapkan Ketua PHRI Sumbar, Rina Pangeran dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Selasa (13/8/2024). Rina mengungkapkan hal tersebut diketahui pada Minggu 11 Agustus 2024 kemarin, sejumlah pihak hotel tersebut melaporkan kepada PHRI bahwa akun google bussines hotel mereka diretas. “Si hacker menyerang akun hotel-hotel tersebut, meretas dengan mengganti nomor telepon, WhatsApp, kemudian peretas memberikan Nomor Rekening pribadi kepada customer yang melakukan pemesanan kamar hotel dan kemudian melakukan pembayaran,” ungkap Rina. Padahal layaknya hotel lanjut Rina, pasti menggunakan rekening perusahaan (PT), bukan rekening pribadi. “Hal ini jelas sangat merugikan masyarakat yang akan melakukan pemesanan dan pembelian kamar hotel, dan akan mentransfer pembayaran ke rekening pribadi para hackers,” sebutnya. Lebih lanjut kata Rina, untuk menarik customer, si Hacker menawarkan harga kamar yang ditawarkan sangat lah murah, sehingga akan menarik bagi calon customer. “Dalam hal ini kita sudah memberikan imbauan kepada seluruh anggota PHRI se Sumatera Barat, agar selalu mengecek account Google bussines hotel masing-masing minimal setiap 30 menit sekali. Karena bisa saja sekarang aman, tapi 10 menit kemudian sudah diretas,” ujarnya. Menurut Rina, Hacker ini bekerja sangat cepat, tidak hanya menyerang hotel-hotel di Sumatra Barat, tapi juga seluruh Indonesia. “Hitungan menit per menit ada saja yang melaporkan akun google bussines hotelnya kena bajak,” ucapnya. Disamping itu, PHRI mengimbau management hotel agar membuat disclaimer di sosial media dan diblast beramai-ramai secara serentak, yang menginformasikan dan menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah tertipu dan memastikan kembali setiap melalukan bookingan direct ke hotel. “Untuk saat ini hanya ini yang bisa kita lakukan dulu, selanjutnya, PHRI Sumbar akan berkoordinasi dengan BPP PHRI untuk mengambil langkah selanjutnya. Yang pasti, hal ini tidak bisa dibiarkan dan harus segera dihentikan, karena membuat dunia perhotelan kita menjadi kalang kabut dan tercoreng, serta akan menimbulkan trust issue kedepannya,” kata dia. Pihaknya berharap semoga pemerintah segera turun tangan dan mencarikan solusinya agar para hacker ini tidak terus tumbuh dan membuat kacau dunia digital. “Karena saat ini kegiatan sehari-hari kita tidak bisa dipisahkan dari dunia digital, jika tidak ada kepastian keamanan dalam penggunaannya akan membuat masyarakat jadi bingung dan panik,” ujarnya. “Terakhir kita mengimbau kepada konsumen tidak mudah tertipu dengan modus yang para hacker ini yang menawarkan harga murah terkait penjualan kamar hotel, dan membagikan rekening pribadi dalam menjalankan aksinya,” tegas Rina.(*)