JAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat lebih dari 100 hotel menjadi target pemalsuan data Google Business. Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, dari ratusan hotel yang terkena peretasan, paling banyak merupakan hotel yang berada di daerah Badung. Pasalnya, 70 persen hotel di Provinsi Bali berlokasi di Badung. Seperti diketahui, Kabupaten Badung merupakan pintu gerbang utama kepariwisataan Bali."Mulai dua hari yang lalu, ada peretasan atau hacker mengenai Google Business Account kita. Jadi hotel-hotel di Bali khususnya, lebih dari 100 hotel kena. Daerah Badung paling banyak," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/8/2024). Baca juga: PHRI: Akun Google Bisnis Ratusan Hotel Diretas, Nomor Telepon dan Rekening Diubah Dia mengungkapkan, modus penipuan baru ini. Pelaku akan pemalsuan data Google Business milik hotel lalu mengganti nomor telepon yang biasa tertera di bagian informasi akun dengan nomor telepon pelaku. Alhasil, pelanggan hotel yang ingin melakukan reservasi dengan mencari informasi dari Google Business akan terkena perangkap pelaku. Begitu korban menghubungi nomor pelaku, korban akan diarahkan untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening pribadi pelaku dengan dalih untuk reservasi hotel. Namun, begitu korban datang ke hotel untuk check-in, tidak ada pemesanan atas nama korban di data milik hotel."(Korban) dia dapat informasi dari akun itu seolah-olah ada hotel A. Kemudian begitu dia check-in ke hotel A, namanya enggak ada di sana. Nah, bukti pembayaran dia tunjukkan ini bukannya nama hotel ini. Pihak hotel bilang, 'Namun, ini bukan nomor telepon kami, ini juga bukan akun nomor rekening kita'. Kan gitu jadinya," jelasnya. Kendati demikian, dia menyebutkan, modus penipuan ini belum menimbulkan kerugian materiil bagi hotel-hotel di Bali dan pihaknya juga belum menerima laporan dari konsumen. Sebab, modus yang mulai terjadi pada akhir pekan lalu ini langsung terdeteksi oleh PHRI sehingga dapat segera dilakukan upaya pencegahan. "Belum (ada kerugian). Cuma sekarang kan dia mengacaukan sistem reservation kita kan. Itu yang kita khawatirkan," kata dia. Untuk itu, saat ini PHRI meminta pra anggotanya untuk mengecek secara berkala informasi yang tertera di akun Google Business masing-masing agar ketika terjadi penggantian informasi oleh pihak luar dapat segera diganti. Kemudian, pemilik hotel juga bisa langsung melaporkan ke kepolisian bagian keamanan siber untuk melacak pelaku menggunakan nomor telepon dan nomor rekening pelaku guna dilakukan investigasi. "Dan juga kita minta sama Google untuk segera mengevaluasi sistemnya dia. Kok bisa orang lain mengubah? Harusnya kan hanya owner daripada property management yang bisa mengubah. Yang lain, orang lain enggak bisa mengubah harusnya," ucap dia. Baca juga: PHRI Ungkap Kronologi Pemalsuan Data Google Bisnis Ratusan Hotel Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.